Sudah dua hari ini saya telat bangun. Sudah dua hari ini juga saya tidak olahraga di pagi hari. Sudah dua hari saya bingung dengan diri saya sekaligus sudah dua hari juga cukup merasa aneh dengan diri saya.
Setiap orang tentu memiliki pola aktivitas di pagi hari. Apalagi, untuk orang-orang yang memang mengidentifikasi dirinya sebagai morning person. Aktivitas di pagi hari ini biasanya akan menentukan apa yang akan terjadi setelahnya.
Biasanya, saya akan bangun di pukul 4 pagi. Setelah 10 menit beres-beres, saya akan melakukan jalan pagi atau olahraga hingga jam 4.50. Setelah itu, saya akan menyiapkan sarapan dan makan siang saya hingga 5.10. Di jam 5.20, saya mulai beres-beres mandi dan bersiap untuk bekerja. Pukul 5.40, saya akan berangkat ke tempat kerja.
Dua minggu terakhir, kebiasaan itu sudah saya lakukan. Namun, tidak tahu mengapa, dua hari belakangan ini menjadi berantakan. Saya merasakan beberapa hal:
1. saya tidak bisa tidur nyenyak
2. Alarm saya tidak sekeras yang biasanya
3. Cahaya lampu kamar menyakiti mata saya
4. Setiap pagi, mata saya perih karena cahaya lampu.
Ini adalah beberapa hal yang saya sadari. Setelah mencoba untuk menelisik penyebab dari hal ini, saya coba merampungkan secara singkat bahwa saya:
1. Tidur di atas jam 9
2. Screen time terlalu banyak
3. Memegang HP hingga di detik terakhir hendak tidur
4. Kurang olahraga
5. Banyaknya kerjaan.
Tentu, hal ini akan saya perhatikan ke depannya. Tulisan ini juga mengingatkan saya bahwa saya perlu membenahi diri saya agar menjadi orang terbaik versi saya.Â
Saya bersyukur sudah bisa mulai menemukan pola pagi saya dan saya mengerti apa yang hendak saya capai. Bagi orang yang membaca tulisan ini dan belum menemukan pola paginya, silakan coba untuk mencari dan mengeksplor diri sendiri karena kalian juga perlu tahu diri kalian sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H