Sang rembulan juga tersenyum
Bintik-bintik merah yang ramai mulai terlukis di pipinya
Namun, mimpi tetap jadi mimpi
Sang bintang datang
Awan gemerlap menjadi terang
Hidup yang suram menjadi menyenangkan
Sang pria sumringah menerima cahya bintang
Ia pergi
Ia melepaskan
Ia meninggalkan rembulan dalam kekelaman
Ia tak melihat kesetiaan rembulan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!