Gerlap malam menggerogoti jalanan
Merah kuning emas membanjiri gedung di kota ini
Namun, mataku masih melihatmu
Tak kuasa aku melupakan wajah itu
Terlalu sadis, terlalu menyakitkan, terlalu menyiksa
Lampion bergoyang ke kiri dan ke kanan
Seiram dengan hembusan air mata pada rambutmu
Seakan melawan waktu
Memberi hidup sebuah pelajaran gaib
Menyiram jiwa yang dulu mati,
Kini membusuk tak jelas bentuknya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!