Ingin terbang menuju angkasa
Namun kata-kata menjatuhkannya
Ingin berteriak dan menangis pada dunia
Namun tatapan sinis menolaknya
Tak mampu ia berlari
Sayap-sayap lumpuhnya tak mampu berdiri lagi
Sayapnya kini bermusuhan dengan angin
Ia tak mau lagi menggenggam luasnya dunia
Ia membeku, merontokkan bulu-bulunya
Hingga malam menjadikannya teman jiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!