Mohon tunggu...
Candika Putra Purba
Candika Putra Purba Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pengajar Bahasa Indonesia

Senang membaca karya fiksi Senang mendengarkan musik Senang dengan dunia fotografi Berjuang untuk menjadi manusia yang berguna 24 Tahun Guru SMP

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sayap-sayap Lumpuh

21 Januari 2023   18:16 Diperbarui: 21 Januari 2023   18:32 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam dunia penuh ceria dan kelabu

Ada bunga yang enggan untuk bercerita

Pada mentari ia berpaling

Pada belalang dan lebah ia menunduk malu

Dalam sinar surya menembus jiwa

Ada batu yang berjuang untuk berlari

Melewati debu dan ilalang di jalan

Melintasi jarum dan pedang jam

Yang menusuk tajam membelah jiwa membara

Pada lika-liku hidup penuh cinta

Ada sayap yang lumpuh tak berdaya

Ingin terbang menuju angkasa

Namun kata-kata menjatuhkannya

Ingin berteriak dan menangis pada dunia

Namun tatapan sinis menolaknya

Tak mampu ia berlari

Sayap-sayap lumpuhnya tak mampu berdiri lagi

Sayapnya kini bermusuhan dengan angin

Ia tak mau lagi menggenggam luasnya dunia

Ia membeku, merontokkan bulu-bulunya

Hingga malam menjadikannya teman jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun