Wahai tetangga ku yang hina namun kucinta
Apakah ada hukumnya
Jika manusia tak pantas bermuka tebal?
Apakah ada kaidahnya
Jika manusia tak bisa berkulit gula merah
Apakah ada adatnya
Jika manusia tak boleh punya rambut
Yang lebih mirip indomie yang lembut?
Wahai tetanggaku yang kucinta
Mulut manismu kadang pahit di telingaku
Lirikan matamu bagai pedang dengan racun dimatanya
Membuatku membeku
Membuatku muak untuk menjadi manusia
Cukuplah aku menghakimi diriku
Jangan sampai mulutmu juga ikut beregu
Menjajah, menguliti hidupku yang penuh sembilu
Wahai wahai wahai
Rasanya mulutku tak kan bisa mendiamkan kepalaku
Apalagi mulutmu,
Takkan pernah berguna sekalipun
Diamlah!
Diammu sudah cukup menyiksaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H