Ibu, pahlawan kecimu mulai melemah Bu
Pedangnya kini sudah berkarat
Termakan oleh peluh dan segala tombak hidup
Hujan begitu kejam Ibu, mengikis nadi-nadi di jiwaku
Mentari juga menjadi menjijikkan
Sinar-sinar panasnya membakar cinta di hatiku
Ibu, anakmu melemah tak berdaya
Kulitnya lelah dengan masa
Jiwanya rindu pada semesta dalam rahimmu
Tak ada bencana, tak ada derita
Tak ada mulut tetangga yang terus menganga
Ibu, bolehkah aku mendekap lagi
Berlindung dalam rahim hangatmu?
Biarlah aku merajut pedang dan tamengku kembali
Agar hidupku bisa menjadi cerah kembali
Ibu, pahlawanmu tak gagah lagi
Segala berita dan manusia
Menguliti keberanian dalam dadanya
Ibu, doakanlah aku...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H