Indahnya merana
Merasa bahwa dunia tak akan pernah bahagia
Tak kenal cinta
Bersahabat dengan sengsara
Aku tak pernah menjilat hal ini sebelumnya
Aku kira, merana akan membuatku tersiksa
Namun kusalah
Sebab merana mengajakku menari dan bersukaria
Aku sangka, merana pahit bagai obat sakit mata
Namun aslinya semanis gula-gula
Merana, aku menyukainya
Tersiksa, aku menantimu dengan cinta
Menderita, bersamamu aku bahagia
Terima kasih merana
Mendengarkan kisahku yang penuh luka
Yang kaubalas dengan duka dan derita
Aku berbicara dalam darah
Menangis dalam serakah
Dan kau hapus air mataku
Dengan tawa dan cacian penuh luka
Merana, apakah kau bisa hidup bersamaku
Apakah kita bisa menikah saja?
Dan mungkin akan menghasilkan merana-merana yang baru
Yang lucu, yang merah, yang membuat manusia merana?