Semakin dewasa, semakin saya masuk ke dalam komunitas pekerjaan, saya merasa bahwa lingkaran pertemanan saya semakin kecil.Â
Ketika kuliah, saya masih bisa berteman dengan orang-orang dari fakultas dan jurusan yang berbeda. Berteman dengan mahasiswa dari kampus yang berbeda.Â
Namun, sekarang dalam konteks pekerjaan, pertemanan saya hanya terlatih dalam lingkungan pekerjaan. Orang-orang yang saya temui juga hanya orang-orang yang sama.
Awalnya keadaan ini tidak berpengaruh banyak. Tetapi, semakin sering saya berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang yang sama, saya merasakan kejenuhan.Â
Saya jenuh berteman dan berinteraksi dengan orang-orang yang sama. Apalagi, jika rekan tersebut tidak memiliki kepribadian yang seirama dengan saya, tentu hal tersebut akan membuat saya semakin jenuh.Â
Selain itu, kondisi seperti ini mempengaruhi kemampuan saya dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang-orang yang baru.Â
Tentunya, permasalahan tersebut bukanlah permasalahan yang berat. Saya paham juga bahwa saya harus menyelesaikannya dan saya tahu pasti ada penyelesaian untuk persoalan demikian.Â
Tetapi, saya belum tahu kapan waktu yang tepat untuk menyelesaikannya. Untuk sekarang, saya cukup bergumul, kemudian memikirkan penyelesaian yang paling tepat.
Pergumulan tentang diri sendiri. Ini pergumulan yang sudah lama saya coba jelajahi. Saya mengerti bahwa "Mengenal diri sendiri" adalah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan ini.Â
Namun, hal yang penting itu tidak mudah di dapatkan. Saya kesulitan menemukan jati diri saya.Â
Ketika saya mulai untuk mencari tahu siapa diri saya, saya meragukan jawabannya. Saya takut, jawaban saya adalah jawaban yang salah. Sehingga, karena ketakutan itu, saya melupakannya.Â