Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bersyukur Setiap Saat

27 April 2020   22:15 Diperbarui: 27 April 2020   22:35 1959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika seluruh proses menuju kekayaan material, mental, dan spiritual dipadatkan menjadi satu kata, kata itu adalah syukur.

Tak terasa kita bertemu kembali dengan bulan Ramadhan, bulan nan suci, bulan nan fitri. Selain menjalankan ibadah puasa, tentunya kita memiliki harapan tersendiri. Entah itu menjadi pribadi yang lebih baik dari sisi spiritual atau meningkatkan pengetahuan keagamaan.

Tahun 2020 menjadi tahun spesial dalam menjalani bulan Ramadhan. Pasalnya pandemi Covid-19 mengharuskan kita menjalankan seluruh aktivitas dari rumah.

Jika tahun-tahun sebelumnya kita berbuka puasa bersama keluarga atau teman-teman di luar rumah, kini kita tidak bisa melakukannya. Bahkan shalat tarawih pun dilakukan dari rumah.

Sungguh tidak mudah cobaan pandemi ini. Namun rasa syukur harus terus kita lantangkan setiap hari. Bersyukur atas makanan di atas meja. Bersyukur untuk rumah yang melindungi dari panas dan hujan. Bersyukur atas perhatian dari orang-orang sekitar.

Bersyukur menjadi harapan saya pada bulan Ramadhan kali ini. Kata orang, kekayaan yang sesungguhnya itu adalah segala sesuatu yang bisa kita syukuri. Sayangnya tidak ada satupun di antara mereka yang mengajarkan cara bersyukur yang benar.

Banyak orang mengajarkan cara mendapat uang. Sayangnya mereka melupakan pondasi paling dasar untuk mendapatkan rejeki. Rejekimu akan berkelimpahan dengan ijin Tuhan kalau kamu bisa bersyukur sampai ke dalam hati.

Bagaimana cara kita bisa bersyukur sampai menikmatinya ke dalam hati? Jujur, bersyukur di mulut itu sering tapi bersyukur sampai ke dalam hati itu tidak mudah. Bagaimana caranya?

Kalau bersyukurmu benar, rasa di dalam dada ini lega bahkan cenderung bahagia. Hal itu membuatmu terus tersenyum. Saat itu keajaiban-keajaiban akan datang. Mengapa? Karena syukurmu benar-benar tulus masuk ke dalam hati.

Selama ini kita buta, di kiri kanan kita sebenarnya banyak barang yang bisa kita syukuri. Namun terkadang kita lupa bahwa kita memilikinya. Ternyata kita selama ini lebih kaya dari teman atau tetangga. Sayangnya kita tidak sadar.

Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya buta kalau dia mau belajar menjadi orang baik. Kita disadarkan bahwa kita benar-benar kaya walaupun uang kita belum sebanyak yang diinginkan. Ternyata kita selama ini memiliki sesuatu yang diabaikan, yang tidak terpikirkan.

Bersyukur itu menghitung apapun yang sudah kita peroleh dengan mengucapkan terima kasih.

Jika kita menginginkan karunia seperti kebahagiaan atau keberhasilan, kita bisa memulainya dengan bersyukur. Ingat, jangan menunggu karunia datang lalu bersyukur, melainkan bersyukur maka karunia datang.

Orang-orang di atas rata-rata selalu bersyukur sebelum karunia itu datang. Dengan begitu keajaiban pasti akan datang dengan cepat.

Ada berbagai aspek dalam kehidupan yang patut disyukuri, contohnya kebahagiaan, kesehatan, relasi, karier, keuangan, dan benda-benda material yang Anda miliki. Anda bisa meningkatkan keajaiban di area-area tersebut dengan meningkatkan syukur terhadap hal-hal itu.

Ketika kita semakin bersyukur atas relasi apapun, secara ajaib kita akan menerima kelimpahan kebahagiaan dan hal-hal baik di dalam relasi itu. Sebab apapun yang Anda pikir atau katakan tentang orang lain, Anda akan mendatangkannya kepada Anda.

Jika Anda  menginginkan keajaiban relasi terhadap orang tertentu, Anda dapat memulainya dengan mencari hal-hal yang dapat Anda syukuri dari orang tersebut. Semakin Anda mencari hal-hal yang dapat disyukuri dari orang tersebut, secara ajaib relasi Anda terhadap orang tersebut akan membahagiakan dan penuh berkah.

Kesehatan adalah hal paling berharga dalam hidup tapi seringkali kita menyepelekan alias kurang bersyukur. Kekayaan terbesar adalah kesehatan. Orang yang menikmati kesehatan secara baik adalah orang yang paling kaya meskipun dia tidak mengetahuinya. Jika Anda rajin bersyukur atas kesehatan maka Anda akan jarang sakit.

Syukur itu seperti vaksin. Derajat kedalaman syukur atas kesehatan Anda sama dengan derajat peningkatan kesehatan Anda secara ajaib. Derajat ketidaksyukuran Anda atas kesehatan sama dengan derajat penurunan kesehatan.

Supaya kesehatan tetap terjaga, Anda harus mencari hal-hal yang dapat disyukuri dari organ-organ tubuh Anda. Bersyukur memiliki mata untuk melihat dunia yang begitu indah.

Bersyukur memiliki hidung dan sistem pernapasan yang baik sehingga Anda bisa menghirup segarnya udara.

Mari kita bersyukur. Syukur itu tidak terbatas jumlahnya. Temukan setiap saat hal-hal yang dapat kita syukuri.

Terima kasih saya masih bisa melihat orang-orang di sekeliling. Terima kasih hari ini saya masih bisa makan. Dengan demikian kehidupan kita jauh lebih baik, jauh lebih bermanfaat. Syukur adalah kekayaan sedangkan keluhan adalah kemiskinan.

Jurnal Syukur

Menulis jurnal merupakan langkah memperbesar positivity ketimbang negativity. Selain meditasi, menulis jurnal juga dianjurkan untuk menghindarkan kita dari negativity.

Menulis jurnal sebenarnya tidak mudah karena kita lebih mudah mengingat pengalaman negatif. Butuh usaha keras untuk mengingat dan menulis peristiwa positif yang terjadi pada kita atau orang di sekitar kita.

Sumber foto: https://shopee.co.id/anggienauli
Sumber foto: https://shopee.co.id/anggienauli
Mengapa menulis jurnal? Sebagian dari kita bukan orang yang memiliki mindset positif dalam menghadapi berbagai peristiwa negatif setiap hari. Jika kita memiliki mindset yang bagus tentu itu sangat menolong.

Memperbaiki mindset bukan pekerjaan yang mudah sebagaimana disampaikan banyak motivator. Kebanyakan dari kita tak kuasa menolak efek samping dari peristiwa negatif.

Setiap kali peristiwa negatif terjadi muncul hormon kortisol di otak. Hormon ini mendorong timbulnya emosi negatif seperti marah, stress, sedih, dan lain-lain.

Hormon kortisol menyebabkan kondisi otak menjadi tidak bagus atau biasa disebut negativity. Saat itu otak tidak berfungsi maksimal. Solusi sederhana dan singkat yang bisa dilakukan adalah menulis jurnal.

Sebetulnya menulis jurnal dianjurkan dilakukan secara teratur meskipun tidak ada peristiwa negatif yang terjadi. Menulis jurnal sebaiknya dilakukan pada pagi hari saat bangun tidur atau malam hari sebelum tidur.

Tulis pengalaman positif yang Anda alami dalam satu sampai tiga paragraf. Menulis jurnal di pagi hari akan memberi efek positif sepanjang hari. Sementara itu menulis jurnal di malam hari akan membuat tidur Anda nyaman dan bangun keesokan harinya dengan perasaan segar.

Menulis jurnal juga dianjurkan setelah terjadi peristiwa negatif. Fokus Anda akan beralih dari peristiwa negatif ke peristiwa positif bahkan hingga berjam-jam setelah menulis jurnal. Peristiwa positif yang ditulis di jurnal akan menghambat hormon kortisol sehingga kondisi otak kita tetap positif.

Setelah tiga bulan melakukan praktik menulis jurnal, efeknya akan menetap berbulan-bulan. Efek itu terus terasa meskipun tak menulis jurnal lagi. 

Mari kita bersama-sama senantiasa bersyukur dalam setiap keadaan, baik susah maupun senang. Teristimewa pada bulan Ramadhan ini dengan selalu mengamalkan rasa syukur tak berhingga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun