Jika seluruh proses menuju kekayaan material, mental, dan spiritual dipadatkan menjadi satu kata, kata itu adalah syukur.
Tak terasa kita bertemu kembali dengan bulan Ramadhan, bulan nan suci, bulan nan fitri. Selain menjalankan ibadah puasa, tentunya kita memiliki harapan tersendiri. Entah itu menjadi pribadi yang lebih baik dari sisi spiritual atau meningkatkan pengetahuan keagamaan.
Tahun 2020 menjadi tahun spesial dalam menjalani bulan Ramadhan. Pasalnya pandemi Covid-19 mengharuskan kita menjalankan seluruh aktivitas dari rumah.
Jika tahun-tahun sebelumnya kita berbuka puasa bersama keluarga atau teman-teman di luar rumah, kini kita tidak bisa melakukannya. Bahkan shalat tarawih pun dilakukan dari rumah.
Sungguh tidak mudah cobaan pandemi ini. Namun rasa syukur harus terus kita lantangkan setiap hari. Bersyukur atas makanan di atas meja. Bersyukur untuk rumah yang melindungi dari panas dan hujan. Bersyukur atas perhatian dari orang-orang sekitar.
Bersyukur menjadi harapan saya pada bulan Ramadhan kali ini. Kata orang, kekayaan yang sesungguhnya itu adalah segala sesuatu yang bisa kita syukuri. Sayangnya tidak ada satupun di antara mereka yang mengajarkan cara bersyukur yang benar.
Banyak orang mengajarkan cara mendapat uang. Sayangnya mereka melupakan pondasi paling dasar untuk mendapatkan rejeki. Rejekimu akan berkelimpahan dengan ijin Tuhan kalau kamu bisa bersyukur sampai ke dalam hati.
Bagaimana cara kita bisa bersyukur sampai menikmatinya ke dalam hati? Jujur, bersyukur di mulut itu sering tapi bersyukur sampai ke dalam hati itu tidak mudah. Bagaimana caranya?
Kalau bersyukurmu benar, rasa di dalam dada ini lega bahkan cenderung bahagia. Hal itu membuatmu terus tersenyum. Saat itu keajaiban-keajaiban akan datang. Mengapa? Karena syukurmu benar-benar tulus masuk ke dalam hati.
Selama ini kita buta, di kiri kanan kita sebenarnya banyak barang yang bisa kita syukuri. Namun terkadang kita lupa bahwa kita memilikinya. Ternyata kita selama ini lebih kaya dari teman atau tetangga. Sayangnya kita tidak sadar.
Tuhan tidak akan membiarkan umat-Nya buta kalau dia mau belajar menjadi orang baik. Kita disadarkan bahwa kita benar-benar kaya walaupun uang kita belum sebanyak yang diinginkan. Ternyata kita selama ini memiliki sesuatu yang diabaikan, yang tidak terpikirkan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!