Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

UKM Berbasis Budaya Lokal Bali

13 Juli 2018   21:28 Diperbarui: 13 Juli 2018   22:08 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bali Candle Craft, lilin aeromaterapi dengan prospek pasar yang cukup besar. (foto dokumentasi pribadi)

Di tempat yang sama penulis menemui Komang Rina. Bersama suaminya, ia memiliki usaha 'Vicowayan' dan 'Bali Blackgarlic'. Vicowayan dengan produk VCO telah berjalan selama dua tahun. Sebelum menjalani usaha ini, suami Komang mengalami buang air besar berdarah berhari-hari. Ia sempat berkonsultasi ke dokter. Keluhannya pulih sebentar. Namun lima hari kemudian penyakit itu kambuh hingga sang suami dilarikan ke UGD. Mengetahui kondisi itu, temannya datang dari Karangasem membawa VCO yang diproduksi sendiri. Setelah mengonsumsi tiga botol VCO, ia sembuh.

Vicowayan, VCO dengan segudang manfaat. (foto dokumentasi pribadi)
Vicowayan, VCO dengan segudang manfaat. (foto dokumentasi pribadi)
Manfaat VCO sebagai berikut, efek terapi untuk keluhan kesehatan pada otak, meningkatkan pembakaran energi dalam tubuh untuk menurunkan berat badan, membunuh bakteri, virus dan jamur yang berbahaya dalam tubuh, menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik, serta menjaga kesehatan kulit. Secara umum VCO sangat aman dikonsumsi dalam dosis berapa pun. Konsumsi VCO dalam jangka panjang tidak menimbulkan efek samping. Berbeda dengan obat, VCO tidak menimbulkan ketergantungan. Oleh karena itu konsumsi VCO dapat dihentikan kapan pun. 

Terinspirasi dari pengalaman tersebut, Komang dan suami memulai usaha. Pemasaran produk Vicowayan dan Bali Blackgarlic sebatas pameran dan media online yakni Facebook dan Instagram. Produk masih didistribusikan di Bali. Komang belum melakukan titip jual produk atau membuka toko. "Dijalani saja dulu," tutur Komang. 

Bali Blackgarlic dengan komposisi bawang putih lokal organik dan royal jelly. (foto dokumentasi pribadi)
Bali Blackgarlic dengan komposisi bawang putih lokal organik dan royal jelly. (foto dokumentasi pribadi)
Selain VCO yang dibuat dari 100% kelapa Bali, produk dengan solusi kesehatan lainnya adalah blackgarlic. Usaha tersebut baru dijalani selama enam bulan. Blackgarlic sendiri diproduksi bersamaan dengan VCO di Klinik Tani Dadia Babahan Penebel, Tabanan. Komposisi blackgarlic terdiri dari 100% bawang putih lokal organik dan royal jelly. Blackgarlic dikonsumsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, menurunkan kadar gula dalam darah, menurunkan asam urat, dan mencegah hipertensi. Blackgarlic juga baik untuk penderita diabetes, gangguan pernapasan dan jantung serta mengurangi risiko kanker. Cukup dikonsumsi 3 kali 3 sdm setiap harinya.  

Komang menilai blackgarlic mudah dibuat. Terkadang ia mengajari pelanggannya yang mengidap diabetes untuk membuat sendiri. Dengan demikian pelanggan tersebut bisa mengirit biaya. Proses pembuatan blackgarlic memakan waktu dua minggu. Bawang putih cukup dimasukkan ke dalam oven atau didiamkan di magic com selama dua minggu. "Vicowayan dijual dengan harga Rp 100 ribu, sementara itu Bali Blackgarlic Rp 150 ribu," kata Komang. 

Urgensi Penyalur KUR

Kementerian Koperasi dan UKM terus mengupayakan bertambahnya koperasi penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini baru ada dua Koperasi Simpan Pinjam (KSP) yang telah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai penyalur KUR, yaitu KSP Kospin Jasa di Pekalongan, Jawa Tengah dan Kopdit Obor Mas di Maumere, Nusa Tenggara Timur.Saat ini terdapat 20 koperasi di Indonesia yang telah mendaftar sebagai penyalur KUR ke OJK. Sayangnya beberapa dari koperasi itu terhambat di Non Performing Loan (NPL). Untuk menjadi penyalur KUR, KSP tersebut harus memenuhi berbagai persyaratan, antara lain KSP  harus sehat dan berkinerja baik, melakukan kerjasama dengan perusahaan penjamin dalam penyaluran KUR, memiliki sistem informasi kredit program, serta melakukan perjanjian dengan Kuasa Pengguna Anggaran.

KSP Dana Prima di Bali sudah memenuhi persyaratan tersebut tapi belum bisa menyepakati rasio NPL yang ditetapkan OJK. Oleh karena itu Kementerian Koperasi dan UKM terus berkomunikasi dengan KSP Dana Prima. Sangat disayangkan kalau ada KSP yang tidak memanfaatkan kesempatan sebagai penyalur KUR. Pasalnya hal itu menguntungkan para anggota untuk mengembangkan usaha.

Pemerintah telah menunjukkan keberpihakannya kepada pelaku UKM dengan meningkatkan target penyaluran KUR tahun ini dari Rp 110 triliun menjadi Rp 120 triliun. Hingga 31 Mei 2018, realisasi penyaluran KUR sebesar Rp 57.617 triliun atau 49,40% dari target yang disalurkan sebesar Rp 116,63 triliun kepada 2.201.005 debitur. Untuk Provinsi Bali realisasi penyaluran KUR telah mencapai Rp 2,24 triliun dengan jumlah debitur mencapai 59.477 pelaku UKM. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah, diantaranya menambah jumlah bank penyalur, menambah perusahaan penjamin, dan mengikutsertakan Lembaga Keuangan Bukan Bank termasuk KSP sebagai penyalur KUR.

Bali Candle Craft

Jl. Kemulan III No. 9, Br. Kemulan, Ds. Jagapati, Abiansemal, Badung, Bali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun