Berkualitas
Ketika terjadi sesuatu, pilot sudah dilatih menghadapi kerusakan termasuk cuaca. GITC memiliki tujuh simulator yang masih aktif. Selain menyelenggarakan training untuk pilot Garuda Indonesia, GITC juga menerima training dari Saudi Arabia, Irak, hingga India serta maskapai lain seperti Trigana. Negara-negara tersebut menilai GITC berkualitas bagus. Pasalnya tidak semua perusahaan penerbangan memiliki simulator yang harganya mencapai Rp 200 miliar.Â
Alasan lainnya adalah maskapai tersebut hanya memiliki tiga atau empat pesawat, kurang ekonomis. GITC juga menjalin kerja sama pelatihan dengan beberapa perusahaan penerbangan dari Yaman dan Afrika. Setiap tahun dilakukan sertifikasi simulator untuk memastikan kapabilitas agar sesuai dengan regulasi.
Senior Manager Flight Attendant Training GITC Yonas P. Sutedjo menyampaikan, hampir setiap tahun training juga diikuti pilot dari Jepang, Korea, dan China. Mereka berasal dari maskapai asing yang berada dalam satu jaringan dengan Garuda Indonesia. GITC memiliki device yang disertifikasi oleh Kementerian Perhubungan sehingga harus digunakan di negara sendiri, tidak boleh di negara lain.Â
Terdapat dua jenis training, yaitu training selama enam bulan dengan 28 subject dan training recurrent selama lima hari. "Banyak juga maskapai dari Asia yang training di GITC, salah satunya Thailand. Mungkin mereka mempertimbangkan jarak yang dekat dari negaranya," ujar Yonas.
Tercatat 1.450 pilot Garuda Indonesia mengikuti refreshment training dua kali setahun. Lulusan flying school yang bergabung dengan Garuda Indonesia harus menjalani training selama enam bulan. Terdapat 28 subject dalam training tersebut yang meliputi safety dan service.
Simulator mewakili 95% sampai 98% kondisi real. Semua panel di simulator sama seperti di pesawat. Dengan demikian pilot bisa mengoperasikan pesawat dalam situasi normal, abnormal, dan emergency (darurat). Semua hal yang harus dilakukan atau diputuskan pilot ditraining di simulator dengan tepat.Â
Selain mempelajari teori pesawat yang menunjang penerbangan selama dua jam, pilot ditraining selama empat jam di simulator. Simulator membuat training lebih aman sebab tidak mungkin membawa penumpang dalam kondisi mesin mati atau terbakar. "Training menjadi nyaris sempurna di simulator. Pilot bisa dilihat dari motorik, skill, knowledge, dan mentality," ujar Triyanto.
Selanjutnya dibuktikan dengan praktik di pesawat Garuda Indonesia untuk menerima flight attendant (FA) certificate, yaitu dokumen yang dikeluarkan negara. Di balik kelemahlembutan dan komunikasi yang diatur oleh pramugari itu sebenarnya ada habit yang dibentuk. "Bagaimana mengucapkan magic words, seperti maaf, terima kasih, dan tolong di manapun, kapanpun, dan dengan siapapun," kata Magdalena.