HokBen sebagai pelopor makanan bergaya Jepang di Indonesia terus berinovasi menghadirkan produk dan layanan berkualitas bagi para customer. Kali ini HokBen kembali berinovasi dengan menghadirkan sensasi baru dalam menikmati menu  yang ditawarkan.
Pada 22 Februari 2018 lalu HokBen mengadakan Kumpul Bareng Komunitas Blogger Jakarta di HokBen Kartika Chandra. Communications Division Head PT Eka Bogainti Kartina Mangisi menjelaskan, HokBen lahir pada 18 April 1985 di bawah lisensi PT Eka Bogainti.
HokBen memulai perjalanan panjang dengan membuka store pertama yang dahulu bernama Hoka Hoka Bento di Kebon Kacang. Lima tahun kemudian HokBen memasuki daerah baru di luar Jakarta, yaitu Bandung. Saat ini terdapat 25 gerai yang tersebar di Jawa Barat. "Terbaru adalah HokBen Transmart Cirebon," tutur Kartina.
Tahun 2005 HokBen memasuki Surabaya. Saat ini ada 10 store Hokben di Jawa Timur, tepatnya Surabaya dan Malang. Perkembangan jaman yang diikuti kemacetan dan kepraktisan menghadirkan peluang. Oleh karena itu HokBen meluncurkan call centre dan layanan delivery pada 2007.
Tahun 2008 HokBen melihat  banyak orangtua membawa anak atau keponakan makan. Mereka menyukai menu HokBen. Untuk itu HokBen meluncurkan produk khusus untuk anak bernama Kidzu Bento. Paket tersebut biasanya dijual bersama mainan. Tahun 2008 HokBen memperoleh sertifikat halal. Hingga pada akhir 2017 HokBen mendapatkan Sertifikat Sistem Jaminan Halal.
Tahun 2010 HokBen memasuki Jawa Tengah dengan store pertama di Kaliurang, Yogyakarta. Selanjutnya HokBen memasuki Solo, Semarang, dan Bali. Tahun 2012 HokBen meluncurkan brand yang berdampingan dengan HokBen yaitu Hocafe. Mengapa logonya sekarang berubah menjadi HokBen? Tahun 2013 dilakukan peremajaan dari Hoka Hoka Bento menjadi HokBen. "Maskotnya tetap sama, yakni Taro dan Hanako," kata Kartina.
Terkait cabai, kenyataannya orang Indonesia menyukai pedas. Kita lahir di bumi Indonesia yang terpapar dengan aneka makanan pedas, dari rendang di Sumatra, nasi Bali, hingga makanan Jawa pun ada sambalnya. Cabai rawit, cabai hijau, sampai cabai merah menjadi hal umum yang dilihat sehari-hari di dapur kita. Bumbu pedas sangat familiar untuk masyarakat Indonesia.
Paduan Â
Bagaimana dengan HokBen? HokBen adalah restoran bergaya Jepang dengan masakan baik menu basah maupun menu goreng yang telah disesuaikan dengan cita rasa Indonesia. Tentunya kita semua tahu orang datang ke HokBen karena produk. HokBen mencoba menyandingkan kesukaan customer loyal dengan kesukaan masyarakat Indonesia secara umum. Bagaimana memadukan selera Jepang dengan selera Indonesia, memadukan menu Jepang dengan menu Indonesia?
Selain menyatukan rasa, HokBen juga ingin memadukan menu Jepang dan menu Indonesia, yaitu kering kentang yang cukup favorit di masyarakat Indonesia dengan rasa gurih dan acar. Apa saja menunya? Ada yakitori grilled atau ayam panggang dengan kering kentang dan acar, tentunya disertai nasi pulen HokBen ditambah sambal.
Menu tersebut ditawarkan dengan harga Rp 49 ribu. Selanjutnya, ebi furai dengan kering kentang, acar, nasi, dan sambal seharga Rp 58 ribu. Berikutnya, chicken katsu dengan kering kentang, acar, nasi, dan sambal seharga Rp 49 ribu. "Sambal juga bisa dinikmati dengan menu favorit misalnya Bento Special untuk menambah excitement, hanya dengan Rp 5 ribu," ujar Jasata.
Karena berada dekat Hotel Kartika Chandra yang memiliki ballroom, HokBen Kartika Chandra juga melayani pesta. Jika panitia kekurangan makanan atau ada pertemuan menteri dan gubernur se-Indonesia biasanya memesan ke HokBen Kartika Chandra. Di samping itu terdapat mushalla yang dilengkapi AC dan outdoor private room. HokBen Kartika Chandra didukung  31 karyawan yang melayani dine in, take away maupun delivery. Terdapat enam armada delivery yang bisa dipesan melalui 1-500-505.
Hoka Suka itu lamak bana, wuenake pol, becik rasane, dan oishi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H