Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jaga Kesehatan Mata Anda dengan Berkonsultasi ke Ahlinya

20 Januari 2018   19:22 Diperbarui: 22 Januari 2018   02:00 3801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ptosis atau kelopak mata turun disebabkan kelainan bawaan yang mengganggu penglihatan. Gambar A sebelum operasi, gambar B setelah operasi. (foto dokumentasi JEC)

Fungsi mata begitu penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu segala tindakan entah untuk memperbaiki fungsi penglihatan atau meningkatkan keindahan mata harus dilakukan oleh ahlinya, yakni dokter spesialis mata yang teruji.

Seorang perempuan berusia 20 tahun lahir dengan kondisi ketiadaan bola mata kanan. Sehari-hari ia hanya mengandalkan mata kiri. Seiring berjalannya waktu, perempuan yang menempuh pendidikan di salah satu universitas itu berkonsultasi ke dr. Ardining R. Sastrosatomo, SpM. 

Selanjutnya dr. Ardining berencana melakukan rekonstruksi dengan operasi pemasangan protesa (bola mata palsu). Sebelumnya dilakukan perbaikan kantung bola mata (soket) yang mengecil.

Operasi tersebut memakan waktu tiga jam. Ada beberapa kasus seperti itu yang pernah ditangani dr. Ardining. Rekonstruksi ulang dilakukan pada 10 tahun mendatang ketika protesa mengendur atau lepas. 

"Dari awal kita infokan tidak akan bisa sama persis. Paling tidak matanya terisi. Tujuannya mengembalikan kepercayaan diri. Apalagi dia sebentar lagi memasuki dunia kerja dan akan menikah," ujar dr. Ardining yang ditemui di Jakarta Eye Center (JEC) Cibubur.  

Dr. Ardining yang sehari-hari berpraktik di JEC Cibubur, JEC Kedoya, dan JEC Tambora menyampaikan, selama ini orang Indonesia cenderung nrimo. Padahal kondisi mata seperti yang dikisahkan di atas bisa diperbaiki. Sama halnya dengan juling yang selama ini dianggap sebagai kutukan atau mitos. Tujuan oculoplasty adalah meningkatkan fungsi dan penampilan mata.

Suasana ruang tunggu pasien di Jakarta Eye Center Cibubur. (foto dokumentasi pribadi)
Suasana ruang tunggu pasien di Jakarta Eye Center Cibubur. (foto dokumentasi pribadi)
Ketika pasien datang ke JEC, hal pertama yang dilakukan adalah basic diagnostic, misalnya pemeriksaan ketajaman penglihatan dasar dan cek tekanan bola mata. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan segmen anterior mata dengan slit lamp, sampai segmen posterior mata dengan alat khusus bila diperlukan. Pada kondisi tertentu juga diperlukan pemeriksaan tambahan dengan alat-alat yang lebih spesifik dan canggih, misalnya USG, lapang pandang, dan lain-lain. 

Dr. Ardining mengingatkan, pemeriksaan dasar rutin untuk mata itu sebuah keharusan. Pemeriksaan itu harus dilakukan oleh dokter mata karena rumit. Berbeda dengan pemeriksaan di optik yang hanya berupa deteksi awal. JEC memiliki refractionist yang membedakannya dengan rumah sakit mata lainnya. JEC pusat berlokasi di Kedoya dan Menteng, sementara satelitnya ada di Cibubur, Cinere, dan Tambora.

Berikut tips pemilihan tempat operasi mata, pertama, jaminan kesterilan terkait dampak secara medis. Apalagi orang awam kurang mengerti medis. Ada standar dan sistem tersendiri atau SOP di rumah sakit dalam sterilisasi alat operasi. Sterilisasi sangat penting agar terhindar dari infeksi. Infeksi awal, misalnya meradang, nanah atau luka yang sulit sembuh sampai infeksi yang paling berat, misalnya hepatitis C atau tertular penyakit seperti HIV.

Dr. Ardining menyinggung pengeritingan bulu mata di klinik kecantikan yang sebenarnya tidak masalah dilakukan selama kebersihannya terjaga. Sebab dikhawatirkan terjadi bintitan.

Kedua, JEC  memiliki bagian khusus oculoplasty dari segi kosmetik dan fungsional. Bedah plastik mata untuk tujuan rekonstruksi berfungsi memperbaiki kelainan pada kelopak mata, tulang rongga mata, soket, dan sistem saluran air mata. Sementara itu bedah plastik mata untuk tujuan kosmetik berfungsi memperindah mata.

Blefaroplasti kelopak atas. Gambar A sebelum operasi, gambar B setelah operasi. (foto dokumentasi JEC)
Blefaroplasti kelopak atas. Gambar A sebelum operasi, gambar B setelah operasi. (foto dokumentasi JEC)
Terkadang pihak di luar rumah sakit yang mengerjakan operasi plastik lipatan mata tidak mengerti anatomi kelopak mata dengan baik dan benar. Tentunya hal tersebut bisa menimbulkan komplikasi pasca operasi yang tidak mampu dihindarkan, misalnya mengganggu fungsional mata. "Misalnya membuat lipatan atas tapi membuang kulit terlalu banyak sehingga mata tidak bisa ditutup secara maksimal. Saat tidur matanya terbuka dan korneanya lama terekspos sehingga muncul infeksi," ujar dr. Ardining yang fokus pada oculoplasty.

Contoh tersebut menunjukkan secara kosmetik hasil operasinya baik dengan lipatan mata yang bagus tapi fungsionalnya tidak diperhatikan.  Dr. Ardining mencontohkan pasien datang ke JEC dengan kantung mata yang bagus, rata, dan kencang tapi kelopak mata tertarik keluar (ektropion). 

Kondisi tersebut membuat posisi lubang saluran air mata tidak sesuai tempatnya sehingga mata terus berair. Tentu pasien merasa tidak nyaman dan mengganggu penglihatan.

Kasus tersebut menunjukkan hasil tidak tercapai secara fungsional. Bagian oculoplasty di JEC khusus mengerjakan bedah plastik mata. Pasalnya anatomi mata setiap individu berbeda dan bervariasi. Hal itu yang terkadang tidak diperhatikan orang awam. Jika tidak mengerti anatomi mata dengan benar, tentunya tidak bisa meminimalisasi komplikasi. Komplikasi paling buruk dari operasi kantung mata adalah kebutaan.

Pentingnya Pemeriksaan

Operasi mata harus dikerjakan oleh dokter spesialis mata yang menempuh pendidikan selama bertahun-tahun. Dilanjutkan dengan fellowship selama tiga bulan, enam bulan, sampai satu tahun. Terlebih di JEC semua dokter wajib mengikuti fellowship untuk upgrade ilmu. Selain itu dokter JEC aktif dalam seminar. Tim dokter senior JEC juga menjabat sebagai staf ahli di RSCM. Hal itu menjadi kelebihan JEC dibandingkan klinik mata lainnya.

Bila telah melewati tahap tersebut, dokter tidak bisa langsung operasi. Ada tahapannya, dari pendampingan bersama dokter senior sampai mandiri. Jika menghadapi kasus yang sulit, bisa dilakukan operasi dengan tim dokter. 

Bukan seperti pihak di luar sana yang hanya belajar dua bulan lantas bisa melakukan operasi kelopak mata atau sulam lipatan mata. Setiap orang bisa mempelajari keahlian terkait masalah kosmetik. Namun ada risiko yang tidak ia  pikirkan, misalnya perdarahan.

Ada dokter spesialis mata khusus glaukoma. Ada juga dokter spesialis mata khusus oculopasty rekonstruksi yang melakukan operasi pada pasien kecelakaan atau pasien dengan kelainan yang disebabkan tumor kelopak atau tumor di belakang bola mata. Hal tersebut menjadi nilai plus untuk JEC. Dr. Ardining mengutarakan, sejujurnya tidak banyak orang yang mengetahui oculoplasty. 

Banyak pasien dari penjuru daerah dengan kasus gangguan fungsional mata berat datang ke JEC. "Jarang ada pasien yang datang ke kami hanya untuk membuat double eyelid atau tujuan kosmetik," tutur dr. Ardining yang meraih gelar ophthalmologist di Universitas Padjajaran.

Ptosis atau kelopak mata turun disebabkan kelainan bawaan yang mengganggu penglihatan. Gambar A sebelum operasi, gambar B setelah operasi. (foto dokumentasi JEC)
Ptosis atau kelopak mata turun disebabkan kelainan bawaan yang mengganggu penglihatan. Gambar A sebelum operasi, gambar B setelah operasi. (foto dokumentasi JEC)
Kasus lain yang pernah ditangani JEC adalah mongolian eye, yaitu kelopak mata bawah yang terlipat ke dalam karena kelebihan lemak sehingga fungsionalnya terganggu. Akibatnya terjadi kerusakan kornea yang mengganggu penglihatan. Kondisi tersebut merupakan bawaan lahir. Untuk itu dilakukan operasi dengan menjahit bagian-bagian tertentu. Operasi tersebut harus segera dilakukan sebab berjalannya waktu membuat kornea semakin rusak.

Berkaitan dengan kantong mata yang membesar, dr. Ardining mencontohkan salah satu mantan presiden RI. Kondisi tersebut disebabkan lemak dan penahan yang mulai kendur. Untuk itu lemak harus dibuang. Komplikasi dari pembedahan adalah infeksi sampai kebutaan. Secara fungsional kondisi tersebut tidak mengganggu. 

Namun gangguan bisa timbul saat kelopak bawah kendur sehingga membuat saluran air mata tidak pada tempatnya. Hal tersebut menyebabkan mata berair, dari ringan sampai berat. Pasca operasi dilakukan kontrol satu hari, satu minggu, satu bulan, hingga tiga bulan. Selanjutnya kontrol rutin satu sampai dua kali setahun, kecuali ada keluhan.

Operasi dan rawat inap dilaksanakan di JEC Kedoya dan Menteng. Di sana ada dokter anestesi yang bisa mengontrol jika terjadi perdarahan. Dr. Ardining memberikan ilustrasi operasi oculoplasty yang memakan biaya belasan juta untuk dua mata. 

Sebelumnya dilakukan pemeriksaan, misalnya tekanan darah. Tentunya biaya tersebut berbeda dengan biaya operasi di klinik yang murah sebab tidak ada pemeriksaan. Penyakit penyerta bisa menjadi faktor risiko saat pembedahan, misalnya tekanan darah tinggi atau diabetes yang harus diobati terlebih dahulu.

Dr. Ardining R. Sastrosatomo, SpM dengan spesialisasi oculoplasty. (foto dokumentasi pribadi)
Dr. Ardining R. Sastrosatomo, SpM dengan spesialisasi oculoplasty. (foto dokumentasi pribadi)
Dr. Ardining menyarankan, jika ada keluhan mata, misalnya kelopak mata asimetris segera konsultasikan ke dokter mata. Jangan menunggu mata buram. Nanti akan dilakukan pemeriksaan yang diperlukan dan pemeriksaan tambahan, misalnya ke bagian glaukoma atau strabismus (mata juling). Konsultasi bisa dilakukan by appointment. List dokter bisa dilihat di website JEC. Tersedia pula call center.

JEC menerima pembayaran dengan klaim BPJS, kecuali kasus-kasus tertentu. Cukup dengan memenuhi persyaratan yang diminta, yakni membawa fotokopi surat rujukan dari faskes, fotokopi KTP, fotokopi KK (untuk usia di bawah 17 tahun), dan fotokopi kartu BPJS atau KIS atau Askes.

JEC adalah rumah sakit spesialis mata dengan standar layanan internasional. JEC selalu berupaya menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan, khususnya pada pasien dengan  gangguan mata. Layanan JEC terdiri dari, katarak dan bedah katarak (Lasik dan transplantasi kornea), vitreoretina, glaukoma, oculoplasty, (bedah plastik mata dan tumor mata), lensa kontak, children eye and squint clinic, serta low vision care. 

Pasien di JEC mendapatkan penanganan dari dokter spesialis mata profesional dengan pengalaman dan jam terbang tinggi di bidangnya. Didukung pula oleh fasilitas kesehatan mata yang lengkap dan memadai serta sumber daya manusia yang berkualitas.

JEC juga didukung oleh teknologi terkini yang terus diperbarui demi mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan. Sejak berdiri pada 1 Februari 1984, JEC berkembang menjadi rumah sakit mata paling lengkap dan modern. Konsep One Stop Service yang diusung JEC membuat pasien dilayani di satu tempat tanpa harus dirujuk ke rumah sakit lain. JEC menjadi pionir Lasik di Indonesia dan menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menghadirkan Laser Vision Correction Center (LVC).

Secara internasional JEC adalah salah satu pendiri ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) dan anggota aktif World Association of Eye Hospitals (WAEH). Di tahun-tahun berikutnya JEC siap membangun klinik mata lain di setiap daerah demi memastikan masyarakat mendapatkan akses kesehatan yang cukup untuk masalah gangguan mata.

*Tulisan ini dibuat atas inisiatif penulis, bukan sponsor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun