Berkaitan dengan kantong mata yang membesar, dr. Ardining mencontohkan salah satu mantan presiden RI. Kondisi tersebut disebabkan lemak dan penahan yang mulai kendur. Untuk itu lemak harus dibuang. Komplikasi dari pembedahan adalah infeksi sampai kebutaan. Secara fungsional kondisi tersebut tidak mengganggu.Â
Namun gangguan bisa timbul saat kelopak bawah kendur sehingga membuat saluran air mata tidak pada tempatnya. Hal tersebut menyebabkan mata berair, dari ringan sampai berat. Pasca operasi dilakukan kontrol satu hari, satu minggu, satu bulan, hingga tiga bulan. Selanjutnya kontrol rutin satu sampai dua kali setahun, kecuali ada keluhan.
Operasi dan rawat inap dilaksanakan di JEC Kedoya dan Menteng. Di sana ada dokter anestesi yang bisa mengontrol jika terjadi perdarahan. Dr. Ardining memberikan ilustrasi operasi oculoplasty yang memakan biaya belasan juta untuk dua mata.Â
Sebelumnya dilakukan pemeriksaan, misalnya tekanan darah. Tentunya biaya tersebut berbeda dengan biaya operasi di klinik yang murah sebab tidak ada pemeriksaan. Penyakit penyerta bisa menjadi faktor risiko saat pembedahan, misalnya tekanan darah tinggi atau diabetes yang harus diobati terlebih dahulu.
JEC menerima pembayaran dengan klaim BPJS, kecuali kasus-kasus tertentu. Cukup dengan memenuhi persyaratan yang diminta, yakni membawa fotokopi surat rujukan dari faskes, fotokopi KTP, fotokopi KK (untuk usia di bawah 17 tahun), dan fotokopi kartu BPJS atau KIS atau Askes.
JEC adalah rumah sakit spesialis mata dengan standar layanan internasional. JEC selalu berupaya menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan, khususnya pada pasien dengan  gangguan mata. Layanan JEC terdiri dari, katarak dan bedah katarak (Lasik dan transplantasi kornea), vitreoretina, glaukoma, oculoplasty, (bedah plastik mata dan tumor mata), lensa kontak, children eye and squint clinic, serta low vision care.Â
Pasien di JEC mendapatkan penanganan dari dokter spesialis mata profesional dengan pengalaman dan jam terbang tinggi di bidangnya. Didukung pula oleh fasilitas kesehatan mata yang lengkap dan memadai serta sumber daya manusia yang berkualitas.
JEC juga didukung oleh teknologi terkini yang terus diperbarui demi mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan. Sejak berdiri pada 1 Februari 1984, JEC berkembang menjadi rumah sakit mata paling lengkap dan modern. Konsep One Stop Service yang diusung JEC membuat pasien dilayani di satu tempat tanpa harus dirujuk ke rumah sakit lain. JEC menjadi pionir Lasik di Indonesia dan menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menghadirkan Laser Vision Correction Center (LVC).
Secara internasional JEC adalah salah satu pendiri ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) dan anggota aktif World Association of Eye Hospitals (WAEH). Di tahun-tahun berikutnya JEC siap membangun klinik mata lain di setiap daerah demi memastikan masyarakat mendapatkan akses kesehatan yang cukup untuk masalah gangguan mata.
*Tulisan ini dibuat atas inisiatif penulis, bukan sponsor.