Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jaga Kesehatan Mata Anda dengan Berkonsultasi ke Ahlinya

20 Januari 2018   19:22 Diperbarui: 22 Januari 2018   02:00 3801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkaitan dengan kantong mata yang membesar, dr. Ardining mencontohkan salah satu mantan presiden RI. Kondisi tersebut disebabkan lemak dan penahan yang mulai kendur. Untuk itu lemak harus dibuang. Komplikasi dari pembedahan adalah infeksi sampai kebutaan. Secara fungsional kondisi tersebut tidak mengganggu. 

Namun gangguan bisa timbul saat kelopak bawah kendur sehingga membuat saluran air mata tidak pada tempatnya. Hal tersebut menyebabkan mata berair, dari ringan sampai berat. Pasca operasi dilakukan kontrol satu hari, satu minggu, satu bulan, hingga tiga bulan. Selanjutnya kontrol rutin satu sampai dua kali setahun, kecuali ada keluhan.

Operasi dan rawat inap dilaksanakan di JEC Kedoya dan Menteng. Di sana ada dokter anestesi yang bisa mengontrol jika terjadi perdarahan. Dr. Ardining memberikan ilustrasi operasi oculoplasty yang memakan biaya belasan juta untuk dua mata. 

Sebelumnya dilakukan pemeriksaan, misalnya tekanan darah. Tentunya biaya tersebut berbeda dengan biaya operasi di klinik yang murah sebab tidak ada pemeriksaan. Penyakit penyerta bisa menjadi faktor risiko saat pembedahan, misalnya tekanan darah tinggi atau diabetes yang harus diobati terlebih dahulu.

Dr. Ardining R. Sastrosatomo, SpM dengan spesialisasi oculoplasty. (foto dokumentasi pribadi)
Dr. Ardining R. Sastrosatomo, SpM dengan spesialisasi oculoplasty. (foto dokumentasi pribadi)
Dr. Ardining menyarankan, jika ada keluhan mata, misalnya kelopak mata asimetris segera konsultasikan ke dokter mata. Jangan menunggu mata buram. Nanti akan dilakukan pemeriksaan yang diperlukan dan pemeriksaan tambahan, misalnya ke bagian glaukoma atau strabismus (mata juling). Konsultasi bisa dilakukan by appointment. List dokter bisa dilihat di website JEC. Tersedia pula call center.

JEC menerima pembayaran dengan klaim BPJS, kecuali kasus-kasus tertentu. Cukup dengan memenuhi persyaratan yang diminta, yakni membawa fotokopi surat rujukan dari faskes, fotokopi KTP, fotokopi KK (untuk usia di bawah 17 tahun), dan fotokopi kartu BPJS atau KIS atau Askes.

JEC adalah rumah sakit spesialis mata dengan standar layanan internasional. JEC selalu berupaya menjadi yang terdepan dalam pelayanan kesehatan, khususnya pada pasien dengan  gangguan mata. Layanan JEC terdiri dari, katarak dan bedah katarak (Lasik dan transplantasi kornea), vitreoretina, glaukoma, oculoplasty, (bedah plastik mata dan tumor mata), lensa kontak, children eye and squint clinic, serta low vision care. 

Pasien di JEC mendapatkan penanganan dari dokter spesialis mata profesional dengan pengalaman dan jam terbang tinggi di bidangnya. Didukung pula oleh fasilitas kesehatan mata yang lengkap dan memadai serta sumber daya manusia yang berkualitas.

JEC juga didukung oleh teknologi terkini yang terus diperbarui demi mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan. Sejak berdiri pada 1 Februari 1984, JEC berkembang menjadi rumah sakit mata paling lengkap dan modern. Konsep One Stop Service yang diusung JEC membuat pasien dilayani di satu tempat tanpa harus dirujuk ke rumah sakit lain. JEC menjadi pionir Lasik di Indonesia dan menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menghadirkan Laser Vision Correction Center (LVC).

Secara internasional JEC adalah salah satu pendiri ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) dan anggota aktif World Association of Eye Hospitals (WAEH). Di tahun-tahun berikutnya JEC siap membangun klinik mata lain di setiap daerah demi memastikan masyarakat mendapatkan akses kesehatan yang cukup untuk masalah gangguan mata.

*Tulisan ini dibuat atas inisiatif penulis, bukan sponsor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun