Mohon tunggu...
Ignasia Kijm
Ignasia Kijm Mohon Tunggu... Wiraswasta - Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Senang mempelajari banyak hal. Hobi membaca. Saat ini sedang mengasah kemampuan menulis dan berbisnis.

Selanjutnya

Tutup

Money

Tantangan dan Peluang Industri Keuangan Syariah Indonesia

18 Juni 2017   18:36 Diperbarui: 18 Juni 2017   19:16 1857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perbankan syariah sama bagusnya, sama lengkapnya, sama modernnya dengan perbankan konvensional. 

Kepala Departemen Komunikasi dan Internasional OJK Triyono menyampaikan momen Nangkring dan Buka Puasa bareng OJK 'Saatnya Lebih Dekat dengan Keuangan Syariah' bertujuan mengenal lebih dekat blogger. Event yang dilaksanakan pada 18 Juni 2017 di Double Tree Cikini tersebut merupakan kerja sama OJK dengan Kompasiana. Kekuatan sosial media yang besar diharapkan bisa membantu sosialisasi program OJK. OJK memiliki perbankan, pasar modal, dan nonbank seperti pegadaian dan lembaga keuangan mikro. 

Di satu sisi ini adalah tugas yang berat tapi OJK merupakan sumber informasi. OJK aktif di Facebook, Twitter, Instagram, dan Youtube. Meskipun tertatih-tatih, media itu adalah sumber informasi yang lengkap. Program Ramadhan Medsos berupa kultweet syariah pk 16-18. Tujuannya mengedukasi netizen usia muda mengenai keuangan syariah. Program lainnya adalah talkshow Ramadhan OJK di radio. Sambil menunggu azan maghrib, kita menimba ilmu bersama. 

Tersedia pula OJK TV English Channel yang bertujuan memperluas informasi berbahasa Inggris kepada audience. OJK TV diresmikan pada 14 November 2016 dan telah memproduksi lebih dari 100 liputan. OJK TV English Channel terdiri dari berita, liputan internasional, dan diskusi dengan mitra internasional. Diharapkan kehadiran OJK TV English Channel mampu memenuhi kebutuhan informasi khalayak di dalam dan luar negeri.
Dalam event ini dihadirkan diskusi dengan moderator COO Kompasiana Iskandar Zulkarnaen. Mengapa Indonesia fokus pada keuangan syariah? Sebab ada kebutuhan. Bagaimana keuangan syariah dijalankan di Indonesia dan bagaimana pelaksanaanya? 

Untuk itu dihadirkan tiga narasumber, yaitu Deputi Direktur Pengembangan Produk dan Edukasi Departemen Perbankan Syariah OJK Dr. Setiawan Budi Utomo, Direktur Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah OJK Moch Muchlasin, dan Deputi Direktur Pasar Modal Syariah Muhammad Thouriq.

Setiawan memaparkan, perbankan syariah sama dengan lembaga keuangan syariah yang lain. Ada filosofi yang mendasarinya sebagaimana yang termuat dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Sistem perbankan syariah merupakan rangkuman nilai yang memberi harapan untuk keuangan dunia bersama. Instrumen yang digunakan dalam mengembangkan syariah dan akhlak. Aturan yang bersumber dari Alquran. Mengingat Indonesia adalah negara yang berbhinneka tunggal Ika, siapapun yang bertransaksi apapun agamanya tunduk pada hukum syariah. Akhlak terkait dengan etika, baik buruknya, serta halal dan thoyib (nilai tambah atau kebajikan). 

Syariah membuat interaksi antarlembaga keuangan dan masyarakat menjadi lebih dari sekadar penjual dan pembeli, hubungan persaudaraan, mitra, gotong royong. Dengan demikian jangan ada kezaliman. Keadilan harus ditegakkan, tidak boleh ada riba atau bunga karena riba dinggap kezaliman antara pemberi dan penerima pinjaman. Lembaga bank adalah lembaga komersial dengan misi sosial. Sustainabilitas atau keberlanjutan keuangan juga ditegakkan.

Perbankan syariah itu menggunakan proses yang dinamis, bottom up karena bermula dari inisiatif masyarakat dan pemerintah hadir. Kehadiran pemerintah melalui Komite Nasional Keuangan Syariah yang diketuai Presiden Joko Widodo. Di kurun waktu 25 tahun perbankan syariah, Indonesia menempati posisi ke-9 di dunia internasional dengan posisi hampir sama dengan Turki. Tantangan dan peluang yang dihadapi perbankan syariah saat ini adalah bonus demografi, kondisi global, ekonomi dunia, hingga pemerataan pembangunan. 

Struktur keuangan syariah Indonesia berbeda dengan negara lain. Ini adalah pengalaman yang merupakan kekuatan Indonesia, contohnya syariah governance dikeluarkan oleh MUI sehingga fatwa yang menjadi rujukan regulasi terbebas dari intervensi. Berbeda dengan Timur Tengah, dewan pengawas syariah bisa mengeluarkan fatwa. Dengan demikian standar fatwa yang dihasilkan bisa membingungkan. Kita patut bersyukur Indonesia memiliki lembaga OJK yang fungsi dan perannya sangat strategis terkait keuangan syariah mengingat era industri keuangan yang lintas sektoral. Pelaku kadang mencari celah hukum karena pengawasan yang kurang terintegrasi. OJK juga melindungi masyarakat dari tindak kriminal keuangan yang kurang bertanggung jawab.

Isu strategis OJK, diantaranya modal yang belum memadai, biaya dana yang mahal yang berdampak pada keterbatasan segmen pembiayaan, produk yang kurang variatif, pemahaman dan kesadaran masyarakat yang masih rendah, pengaturan dan pengawasan yang belum optimal, hingga belum selarasnya koordinasi antara pemerintah dan otoritas pengembangan perbankan syariah. Survei literasi keuangan 2016 menunjukkan perlu dilakukan edukasi keuangan syariah.

Keuangan Inklusif

Direktur Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Syariah OJK Moch Muchlasin menjelaskan, IKNB terdiri dari asuransi, pembiayaan modal ventura, pegadaian, dana pensiun, LKM, LPEI, dan SMI. IKNB adalah industri keuangan di luar perbankan dan pasar modal yang menawarkan produk keuangan kepada masyarakat dan menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung. Peran IKNB dalam perekonomian adalah pembiayaan, proteksi atas kerugian keuangan, penyertaan modal sementara, investasi, dan bantuan likuiditas. Ada 140 perusahaan IKNB. 

Perkembangan aset IKNB Syariah Rp 93 triliun per April 2017. Rata-rata year on year 28%. Isu strategisnya adalah IKNB syariah mencakup berbagai macam industri dan skala ekonomi relatif masih kecil, kesenjangan skala bisnis yang cukup besar, tingginya tingkat interdependensi antara IKNB syariah dengan sektor keuangan syariah lainnya, inovasi produk dan keberagaman layanan masih minim dan kanal distribusi maupun sebaran kantor cabang atau pemasaran masih terpusat di Pulau Jawa, kelengkapan pengaturan, jumlah, pelaku, skala ekonomi dan kesiapan SDM masih kurang, serta tingkat pemahaman dan preferensi masyarakat terhadap IKNB syariah masih belum luas.

Sasaran targetnya saat ini adalah meningkatkan peranan IKNB syariah dalam mendukung perekonomian dan keuangan inklusif. Rencana aksi utama pengembangan IKNB syariah adalah edukasi dan literasi IKNB syariah, sinergi IKNB syariah dengan industri keuangan syariah lainnya, dan mendorong pendirian Lembaga Sertifikasi Proteksi IKNB syariah.

Deputi Direktur Pasar Modal Syariah OJK Muhammad Thouriq menyampaikan, investasi itu menumbuhkan uang sehingga jangan tergiur dengan investasi bodong yang menawarkan return tinggi. Mengapa kita butuh investasi? Biaya hidup yang terus meningkat tidak diikuti dengan pendapatan. Oleh karena itu kita harus merencanakan bagaimana membiayai kehidupan ke depan. 5-10 tahun lagi kita butuh uang untuk pendidikan anak atau naik haji. Itu semua kita siapkan sebelum pensiun dengan berinvestasi. Masyarakat Indonesia sudah dibiasakan menabung sejak bersekolah. OJK menyarankan jangan semua uang ditabung, ada sebagian ditabung, ada sebagian diinvestasikan, dibagi portofolionya. Kita perlu mengelola keuangan dengan bijak. 

Pasar modal hadir dengan memberikan pilihan investasi, salah satunya saham. Ada proses penawaran umum saham ke publik. Kalau perusahaan butuh modal dan ingin ada partisipasi publik, ia datang ke OJK dan publik datang membeli sahamnya. Masyarakat tidak hanya menggunakan produk, juga bisa memiliki sahamnya. Selain dari saham, ada instrumen lainnya yakni reksadana, investasi berjamaah. Reksadana hadir untuk memberi kemudahan kepada mereka yang belum paham investasi. Dana dikelola oleh manajer pemasaran profesional. 

Investasi itu embedded dengan potensi keuntungan dan potensi risiko, tidak ada jaminan return. Oleh karena itu kita harus memanage risikonya. Konsep pasar modal sangat sejalan dengan prinsip syariah. Apakah semua instrumen di pasar modal itu syariah? Oleh karena itu harus ditelaah. Produk pasar modal syariah, diantaranya saham, reksadana, dan sukuk. Saham adalah kepemilikan atau kepesertaan. Keuntungan diperoleh selama perusahaan beroperasi. Tidak semua saham di bursa itu syariah. Maka dilakukan screening. Apakah kegiatan usaha itu dilarang oleh prinsip syariah, bagaimana dengan rasio keuangannya, dan apakah kontribusi pendapatan nonhalal melebihi 10% terhadap total pendapatan. Kini ada 12 perusahaan syariah yang menawarkan sistem online trading. Transaksi bisa dilakukan melalui smartphone.

Sukuk adalah surat penyertaan dengan jangka waktu tertentu. Ada bagi hasil yang diperoleh. Reksadana syariah cocok untuk investor pemula, investor retail untuk belajar berinvestasi dengan nominal kecil. Investasi ini mudah dilakukan dan kapan saja bisa dicairkan. Bisa dimulai dengan Rp 10 ribu atau Rp 100 ribu sesuai ketentuan masing-masing. Jangan tunda lagi bergabung dalam keuangan syariah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun