Mohon tunggu...
Michael  Turnip
Michael Turnip Mohon Tunggu... Koki - Chef Turnip

Saya Seorang Chef, dari dapur dan dari memasak saya bisa mengajarkan kepada anak anak saya tentang sebuah proses, tidak hanya menikmati hasil di meja makan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dari Kopi Kita Bisa Belajar, Bahwa Rasa Pahit Itu Bisa Dinikmati

19 Oktober 2019   20:10 Diperbarui: 16 April 2021   09:58 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk kita bisa tetap semangat mengawali hari sebelum beraktivitas. Selain berdoa dan mengucap syukur kepada sang pemilik kehidupan.

Salah satu nya adalah menyeruput secangkir kopi di pagi hari. Secangkir kopi hitam adalah teman setia, yang tidak pernah merasa sakit hati bila kita lupa menghabiskan nya, bila kita membuangnya karena sudah dingin dan tidak enak lagi untuk di minum.

Kopi, semua orang mengetahuinya semua orang menyukainya. Rasa nya pahit tapi selalu di rindukan bagi pecintanya. Aromanya yang khas membuat kita bersemangat.

Dari secangkir kopi bisa menambah keakraban bersama teman teman, keluarga dan tetangga. Tak jarang jika bertemu dengan teman lama, yang selalu kita lakukan adalah ngopi bareng di warung kopi. Dari secangkir kopi bisa berjam jam kita ngobrol, baik obrolan tentang keluarga, pekerjaan dan tak jarang obrolan tentang politik.

Bicara soal kopi hampir tidak ada habisnya sama seperti obrolan kita di saat myeruput kopi itu sampai sampai lupa waktu. Banyak beraneka ragam jenis kopi di Nusantara kita, masing masing daerah memiliki jenis kopi nya sendiri. Tapi takdirnya tetaplah sama pahit.

Pahitnya kopi tidak di perdulikan sama pecintanya, seiring berkembangnya jaman banyak tersebar kedai kedai kopi yang ada di daerah kita masing masing. Apakah kopi akan selamanya pahit? tergantung bagaimana kita mau menikmatinya, mungkin sebagian dari kita tidak mau kopi yang terlalu pahit, kita bisa menambahkan gula, susu dan lainnya agar sang kopi tidak terlalu pahit.

Kehidupan kita hampir tak jauh beda dengan kopi, terkadang kita menglami kehidupan yang pahit sama seperti rasa kopi. Apakah kita akan terus bertahan dengan kepahitan kita? Jawaban nya ada di diri kita masing masing. 

Jika kita ingin mengubah kehidupan yang pahit menjadi manis ada baiknya kita tambah kepahitan itu dengan bersyukur, melakukan hal hal yang positif, memaafkan dan berbagi ke sesama, setidaknya bisa mengurangi rasa pahit dalam hidup kita. Kita sudah terlajur hidup mau tidak mau, siap atau tidak siap kita harus menjalaninya.

Jika pahitnya kopi kita bisa menikmatinya dan terus berulang ulang kita minum karena kita sudah kecanduan. Bagaimana dengan kehidupan kita apakah kita menyerah dan berhenti karena masalah dalam hidup yang terus menguji kita tanpa henti. 

Kita harus menjadi Barista untuk diri kita sendiri agar masalah masalah dalam hidup ini bisa kita selesaikan dengan baik, meraciknya sedemikian rupa agar kita bisa menikmati nya dan orang orang di sekeliling kita bisa turut merasakannya.

Jika kita tidak mau menjadi Barista untuk diri kita sendiri mustahil kita bisa membuat espresso untuk orang lain. Espresso adalah kenikmatan puncak pada kopi. Kita harus menciptakan espresso dalam kehidupan kita agar orang orang di sekeliling kita bisa menikmati, merasakan apa yang kita lakukan.

Tidak mudah memang menjadi Barista, kita harus membekali diri kita dengan semangat yang kuat, kesabaran, keuletan dan telaten memilih jalan mana yang seharusnya di lalui.

Layak nya seorang Barista begitulah yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan kepahitan hidup ini, kita bisa merubahnya menjadi manis. Kita harus memilih biji kopi yang terbaik. 

Hidup pun demikian kita harus memilah milah mana yang baik untuk di lakukan dan mana yang tidak. Jika kita belum bisa membuat espresso dalam hidup kita, bukan berarti hidup kita sia sia, kita masi bisa menikmati dengan cara yang lain. Banyak cara menikmati espresso kita masing masing. 

Sebagian orang mungkin sudah menemukan espressonya karena mungkin dia hidupnya lebih dulu dari kita, sehingga dia sudah bisa meracik kepahitan nya menjadi lebih baik dan dia menikmatinya. 

Kita terlahir bukanlah pilihan kita, tapi kita hidup adalah pilihan, untuk apa dan menjadi apa. Kepahitan hidup semua orang pasti merasakannya, baik kaya, miskin, yang di desa dan di kota sekalipun.

Dari kopi kita bisa belajar bahwa rasa pahit itu bisa kita nikmati. Begitu juga dengan hidup ini, kegagalan dan kepahitan, kita bisa merubahnya dengan cara kita sebagai Barista untuk diri kita sendiri. 

Dengan selalu berayukur, berusaha dan berdoa. Karena mimpi dan cita ciata tidak terujud melalui sihir, di butuhkan kerja keras dan semangat juang yang tinggi.

Salam Nyeruput Kopi,
Gdanks 19-10-2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun