Diperlukan pengorbanan dan semangat. Kesedian belajar akan membuat diri kita bertumbuh dengan cara relearn yaitu menjelajahi, bereksperimen hal-hal baru, cepat gagal-cepat belajar. Jaga rasa penasaran (keingintahuan) kita agar cepat belajar sehingga melampaui tujuan, dan mampu berselancar di atas perubahan.
Proses Unlearn, Learn dan Relearn membawa para guru masuk pada level baru yaitu mampu menjadi contoh (teladan). Seorang guru harus bertindak dengan jujur dan tulus – Guru memberikan proses pembelajaran bukan sekedar text book, benar-benar apa yang diajarkan dihayati, dipraktekkan sehingga saat mendidik tampak pada keceriaan wajah, gesture (bahasa tubuh) dan suara, konten (isi) pada saat berkomunikasi.
Seorang guru berperan sebagai sahabat bagi peserta didik, sehingga mereka berjalan bersama (memberi semangat), saling menantang untuk berkreativitas dan menjadi team work yang hebat (mendorong). Dorongan terhadap peserta didik berbentuk tindakan-tindakan yang konkret.
Sebagai seorang pendidik yang telah menjalankan proses tersebut dampaknya mendapatkan fitrah banyak yang berupa pengetahuan, keterampilan dan perubahan perilaku, sehingga guru memiliki karakter melayani sesuai dengan nilai-nilai kehidupan yang baik, karena mereka menjadi teladan bagi para peserta didiknya.
Guru mampu menjalankan “walk the talk”. Sederhananya, walk the talk berarti melakukan atau berbuat sesuai dengan perkataan. Kalau dalam bahasa sehari-hari, mungkin frasa ini lebih dekat maknanya dengan “nggak ngomong doang“. "Walk The Talk" memiliki arti 1) Membuktikan suatu perkataan dengan tindakan. 2) Menggantikan kata dengan tindakan. 3) Melakukan apa yang kita ajarkan.
Hari ini adalah hari kemenangan, Idul Fitri, kita kembali ke jati diri kita yang paling orisinal dan genuine. Kita kembali kepada keluhuran hati nurani, kembali ke dalam suasana batin paling luhur dan lurus.
Kita mulai berlomba yaitu berkontribusi sebanyak mungkin bagi kehidupan ini dengan keotentikan diri kita, membangun dunia pendidikan agar guru mampu menuntun segenap kekuatan kodrat yang dimiliki anak, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Akhir kata selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1443 H, Mohon maaf lahir bathin. Dan para pendidik di seluruh tanah air, selamat Hari Pendidikan Nasional, terus berkarya demi kebahagiaan dan keselamatan peserta didik.
Dr. Pramudianto, PCC
CVO & Founder Human Idea, Inspiring Coach
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H