Aku sangat tahu sekali politik itu kejam,
Di atas panggung sana orang harus benar-benar pandai,
Pandai bersilat lidah, sekalipun menjilat.
Â
Tak perlu orang yang ber-IQ tinggi,
Tak perlu orang yang berhati nurani.
Â
Lihat! Tak ada sedikit pun dosa tergambar dalam wajah dan senyumnya,
Politik itu memang kejam.
Â
Di atas panggung politik, ada hitam dan putih
Entah mana yang hitam sebenarnya atau putih sebenarnya.
Â
Sang Matahari Terbit pun baru saja menemukan jati dirinya,
Dia baru sadar bahwa selama ini salah, tak menyinari rakyat bumi.
Â
Sang Ka’bah pun tak mau ketinggalan momen,
Dia baru sadar bahwa Ka’bah adalah kiblat bagi rakyat bumi.
Â
Ah! Tapi yang sulit diterima adalah Beringin, harusnya dia dapat hidup dalam gelap
Bukankah Beringin sudah tak lagi hijau sejak 2009,
Mengapa harus menyusul Sang Matahari Terbit dan Sang Ka’bah,
Ah! Politik itu memang kejam.
Â
Namun aku salut pada sang Garuda,
Tetap dalam pendiriannya, sekalipun tak berkawan
Dia sadar harga diri tak dapat dibeli dengan kepentingan.
Â
Tapi…
Di atas panggung politik, ada hitam dan putih
Entah mana yang hitam sebenarnya atau putih sebenarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H