Mohon tunggu...
Citra Melati
Citra Melati Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru bahasa inggris dan pemerhati pendidikan dan sosial.

Kebebasan berpikir dan berpendapat adalah hak setiap manusia (bukan 𝘢𝘥 𝘩𝘰𝘮𝘪𝘯𝘦𝘮). Pikiran tak harus bersifat konformis, pikiran individual juga diperlukan di dalam proses menelaah sebuah kebenaran secara bersama.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Profesi dan Peradaban Perempuan

14 April 2021   22:10 Diperbarui: 23 Mei 2021   11:47 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perempuan dan laki-laki saling bekerja sama untuk saling melengkapi bukan saling menyaingi satu sama lain, perempuan dan laki-laki sejajar. Sesama perempuan seharusnya tidak mudah menghakimi dan menjatuhkan satu sama lain tapi saling membantu, banyak dunia kerja atau lingkup keluarga yang punya sifat penjilat, feodal, dsb. Sesama kaum perempuan seharusnya memang sejajar tidak ada yang lebih tinggi, tidak memandang kaya atau miskin, ras, jabatan, pangkat, dsb.

Pasti sering mendengar istilah “yang berkuasa, yang punya uang”, perempuan yang berkarir di ranah politik atau yang punya kuasa, seharusnya peduli akan nasib rakyat terutama perempuan, tidak melupakan akan hak perempuan, negara juga bisa hancur karena perempuan jika perempuan memiliki dan melanggengkan sifat patriarki. Sifat patriarki umumnya dimiliki laki-laki, perempuan bukan tidak mungkin bisa ikut serta dalam membudayakan sifat patriarki yakni menindas kaum laki-laki dan perempuan. Alangkah baiknya apabila perempuan bisa berperan dalam pendidikan dan mengentaskan kemiskinan, dimana saat ini kesenjangan semakin mengerucut, yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin.

Bukankah perjuangan pahlawan perempuan Indonesia, seperti Kartini, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, dsb apa yang mereka kerjakan adalah sebagai bentuk perlawanan. Apakah pekerjaan perempuan baik berkarir atau ibu rumah tangga mungkin saat ini hanya akan membentuk perempuan menjadi terasing dari dunia sendiri dan luar sehingga perempuan menjadi diam dan apatis?

Pekerjaan memang mencari uang tapi kita harus aware dengan hak dan isu sosial khususnya perempuan, dimana kaum perempuan belum sepenuhnya merdeka. Banyak masalah di luar sana yang memerlukan peran perempuan, peran perempuan tidak hanya dibebankan dalam hal domestik dan fisik tapi peran berpikir secara meluas sebagai kontestasi bahwa perempuan itu ada karena bisa, karena itu perempuan perlu dukungan moral dan materi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun