Mengapa Kesehatan Mental Penting?

Seringkali orang merasa terpuruk ketika menghadapi kegagalan. Bahkan semakin frustrasi karena terus-menerus gagal ketika telah berkali-kali mencoba.

Namun tidak demikian halnya dengan Mohsein Saleh Badegel, yang meyakini ungkapan, yang juga seringkali kita dengar, "kegagalan bukanlah akhir dari segalanya tetapi menjadi bagian dari proses untuk menuju kesuksesan".

Dalam buku "Street Fighter" yang akan dirilis awal tahun ini, Mohsein Saleh Badegel berbagi pengalamannya sebagai pengusaha.

PT Indonesia Mental Inspirasi (IMI) yang mewadahi IMInspirasiTalk dan Aplikasi Mentalku, merupakan usaha yang bukan terwujud dalam waktu satu malam, tetapi melalui rangkaian perjalanan panjang yang berkaitan pula dengan bagaimana membangun kedisiplinan dan menjaga semangat untuk terus maju meskipun menghadapi kegagalan.

Dalam rangkaian kegiatan IMInspirasiTalk, kesehatan mental adalah issue yang dijadikan sebagai topik pembahasan. Mengapa? Karena kesehatan mental mendorong orang-orang untuk bisa meraih prestasi. Sebab walaupun aktif, orang-orang yang memiliki kesehatan mental yang baik tetap bisa bersantai dan tidur nyenyak, karena mereka merasa nyaman berada di komunitas pilihannya.

Narasumber dengan latar belakang di bidang psikologi, Kuriake Kharismawan, S.Psi, M.Psi., dan Ade Ayu Surya Ariesta, S.Psi, M.Psi akan memaparkan issue kesehatan mental dalam kegiatan seminar dan webinar bertajuk "Anger Management 101: Kelola Amarahmu Untuk Kesehatan Mental yang lebih Baik".

Kesehatan mental yang merupakan kondisi yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki kesejahteraan sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk menyadari potensi dirinya sendiri ini berkaitan dengan anger management, sebab dibutuhkan ketahanan untuk mengatasi tekanan di berbagai situasi, kemampuan bekerja secara produktif, serta kesadaran untuk memberikan kontribusi bagi lingkungan sekeklilingnya.

Gangguan Kesehatan Mental

Sementara seseorang yang bermasalah dengan kesehatan mentalnya akan menunjukkan gejala-gejala yang mungkin terjadi, diantaranya perubahan perilaku, perubahan mood secara ekstrim, sulit berkonsentrasi, berat badan turun drastis, dan memiliki kecenderungan menyakiti dirinya sendiri.

Perubahan perilaku menandai munculnya gejala penyakit mental seseorang yang mudah dikenali dari kesehariannya, yang semula aktif dan ceria berubah murung atau mudah tersinggung sehingga menjadi sering bertengkar, cenderung bersikap atau berkata-kata kasar hingga menyakiti perasaan orang lain.

Perubahan mood atau suasana hati merupakan gejala penyakit mental lainnya karena berubah secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa berlangsung sebentar hingga berlangsung dalam jangka waktu yang tidak tentu. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya masalah dalam hubungan sosial. Pada umumnya perubahan mood merupakan gejala umum munculnya depresi, ADHD, dan kelainan bipolar.

Penderita gangguan mental mengalami kesulitan berkonsentrasi ketika harus memperhatikan tugas atau pekerjaan yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan ada diantaranya yang mengalami kesulitan untuk sekedar duduk diam dan membaca. Kesulitan berkonsentrasi merupakan gejala penyakit mental yang dapat menyebabkan penurunan kinerja dan perkembangan otak.

Mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa gangguan mental selain dapat menyebabkan timbulnya penyakit, juga dapat mempengaruhi kondisi fisik dimana berat badan menurun secara drastis karena kehilangan nafsu makan, akibat stress berkepanjangan yang tidak tertangani, mual, dan muntah terus-menerus.

Perasaan khawatir dan ketakutan yang berlebihan bisa menyebabkan penderita gangguan kesehatan mental berkeinginan untuk menyakiti dirinya sendiri. Hal ini terjadi pada umumnya karena akumulasi perasaan stress hingga penderita menyalahkan dirinya sendiri, atau mengakibatkan dirinya sulit untuk mengelola emosi. Gejala gangguan mental ini perlu dicermati karena banyak terjadi dimana penderita ada yang melakukan percobaan bunuh diri.

Dampak Terhadap Kesehatan Fisik

Penyakit mental juga dapat ditandai dengan masalah kesehatan, misalnya sakit kepala dan sakit perut yang hebat karena tidak dapat menghadapi perasaan takut yang berlebihan tanpa alasan. Gangguan mental ini ditandai dengan perilaku menangis, berteriak-teriak, atau rasa mual, hingga menyebabkan efek terhadap penurunan kesehatan fisik, misalnya ditandai dengan kesulitan bernapas, jantung berdebar, dan nafas tersengal-sengal, sehingga dapat mengganggu kegiatannya sehari-hari.

Menjaga kesehatan mental dapat dilakukan antara lain dengan mengatasi permasalah yang dihadapi dengan segera, daripada membiarkannya menumpuk.

Keadaan akan lebih baik jika penderita dapat mengkomunikasikannya dengan anggota keluarga yang bisa dipercaya, teman, orang tua, atau guru jika memiliki kekhawatiran. Apabila bantuan lebih besar terasa dibutuhkan, akan lebih baik jika berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan lainnya yang biasa menangani kondisi kesehatan mental.