Mohon tunggu...
Anna Saraswati
Anna Saraswati Mohon Tunggu... Penulis - @annafhuai

Justice, Law Lecture, and Socio-Art-Cultural Studies, Faculty of Law Economy Technology of Al-Azhar Indonesia University

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengapa Kesehatan Mental Penting?

2 Januari 2025   21:26 Diperbarui: 4 Januari 2025   21:13 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mohsein Saleh Badegel (Photo: dokpri)

Penderita gangguan mental mengalami kesulitan berkonsentrasi ketika harus memperhatikan tugas atau pekerjaan yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan ada diantaranya yang mengalami kesulitan untuk sekedar duduk diam dan membaca. Kesulitan berkonsentrasi merupakan gejala penyakit mental yang dapat menyebabkan penurunan kinerja dan perkembangan otak.

Mungkin banyak yang belum mengetahui bahwa gangguan mental selain dapat menyebabkan timbulnya penyakit, juga dapat mempengaruhi kondisi fisik dimana berat badan menurun secara drastis karena kehilangan nafsu makan, akibat stress berkepanjangan yang tidak tertangani, mual, dan muntah terus-menerus.

Perasaan khawatir dan ketakutan yang berlebihan bisa menyebabkan penderita gangguan kesehatan mental berkeinginan untuk menyakiti dirinya sendiri. Hal ini terjadi pada umumnya karena akumulasi perasaan stress hingga penderita menyalahkan dirinya sendiri, atau mengakibatkan dirinya sulit untuk mengelola emosi. Gejala gangguan mental ini perlu dicermati karena banyak terjadi dimana penderita ada yang melakukan percobaan bunuh diri.

Dampak Terhadap Kesehatan Fisik

Penyakit mental juga dapat ditandai dengan masalah kesehatan, misalnya sakit kepala dan sakit perut yang hebat karena tidak dapat menghadapi perasaan takut yang berlebihan tanpa alasan. Gangguan mental ini ditandai dengan perilaku menangis, berteriak-teriak, atau rasa mual, hingga menyebabkan efek terhadap penurunan kesehatan fisik, misalnya ditandai dengan kesulitan bernapas, jantung berdebar, dan nafas tersengal-sengal, sehingga dapat mengganggu kegiatannya sehari-hari.

Menjaga kesehatan mental dapat dilakukan antara lain dengan mengatasi permasalah yang dihadapi dengan segera, daripada membiarkannya menumpuk.

Keadaan akan lebih baik jika penderita dapat mengkomunikasikannya dengan anggota keluarga yang bisa dipercaya, teman, orang tua, atau guru jika memiliki kekhawatiran. Apabila bantuan lebih besar terasa dibutuhkan, akan lebih baik jika berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan lainnya yang biasa menangani kondisi kesehatan mental.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun