Mohon tunggu...
Politik

Demokrasi Indonesia Bukan Demokrasi Liberal

2 Desember 2018   13:51 Diperbarui: 2 Desember 2018   14:07 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan mau diperalat dan dipermainkan dengan uang. Mungkin bila kita mendukung money politic, kita merasakan kesenangan di awalnya. Kita mendapatkan uang yang bisa kita pakai demi kelangsungan hidup kita, tetapi untuk beberapa tahun ke depan kita akan dipimpin oleh para pemimpin yang tidak jujur. Kita tidak tahu potensi apa yang bisa mereka lakukan setelah mendapatkan kekuasaan, bisa saja mereka memakan uang rakyat yang malah justru merugikan kita sendiri.

Kunci utama agar kejadian seperti black campaign dan pers yang terlalu bebas adalah tegasnya pemerintah dan hukum. Dewasa ini tidak sedikit para anggota parlemen yang "melupakan" rakyatnya ketika mereka telah duduk enak di kursi "empuk". Mereka sibuk dengan urusan pribadi mereka masing-masing, mengutamakan kepentingan golongan, dan berpikir bagaimana caranya mengembalikan modal mereka ketika kampanye. Fenomena ini sudah tidak aneh lagi bagi bangsa Indonesia. Para elite politik saat ini, sudah tidak lagi pada bingkai kesatuan, akan tetapi berada pada bingkai kekuasaan yang melingkarinya. Seperti misalnya, adanya sengketa hasil pemilu, black campaign ketika kampanye dan sebagainya, yang penting bisa mendapatkan kekuasaan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika pun telah luntur dalam dirinya. Untuk itu, diharapkan agar masyarakat ikut mengontrol jalannya pemerintahan agar menuju Indonesia yang lebih baik.

Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun