Transformasi spiritual ini hanya bisa terjadi jika kita ingin menerima Tuhan dan respon jika Tuhan mengerahkan kita ke suatu arah. Kita harus respon karena transformasi ini bukanlah sesuatu yang pasif dan hanya membutuhkan inisiatif Allah saja, namun harus ada inisiatif dari diri kita yang berasal dari hati kita dan pada akhirnya memengaruhi seluruh aspek seorang individu. Tentunya transformasi spiritual ini akan berdampak bagi kehidupan sehari-hari kita, contohnya seperti kita yang akan memiliki hidup yang lebih baik lagi dibandingkan dengan hidup kita yang lama sebeleum bertransformasi, kita akan menjadi orang yang lebih bisa menerima lingkungan sekitar kita, kita juga akan lebih bisa hidup dengan rukun dengan sekitar kita (memiliki kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan antara umat beragama dan pemerintah), dll. Sebagai orang percaya saya dapat melakukan beberapa hal praktis yang dapat membantu saya untuk mengalami transformasi spiritual, yaitu rajin membaca Alkitab, sering ke gereja, saling membantu sesama, menghormati sesama manusia, dll.
Dari sini, telah dijelaskan bahwa Indonesia ini memiliki banyak agama yang berbeda-beda dan tentunya dengan ciri-ciri yang berbeda-beda juga. Masa praaksara pun juga memiliki kepercayaan mereka masing-masing, namun jumlah kepercayaan mereka lebih sedikit dibandingkan dengan kepercayaan yang ada zaman sekarang ini. Telah diketahui juga bahwa ada 7 dosa maut yang sering kali kita temukan dalam kehidupan kita sehari-hari yang seharusnya kita hindari. Kita sebagai anak Tuhan harus bisa sadar atas dosa yang kita lakukan dan melakukan transformasi spiritual.
Pada Keluaran 20:1-17 ada dijelaskan tentang 10 perintah Allah, dimana dari ayat-ayat tersebut kita bisa mempelajari apa saja yang seharusnya kita lakukan dan tidak lakukan. Sebagai pelajar Kristen, saya sadar bahwa Tuhan telah memberikan kita akal budi untuk berfikir sampai pada akhirnya bisa sampai di masa ini dimana kita sudah mengenal-Nya. Manusia purba pada zaman-zaman praaksara belum mengenal Tuhan karena pada saat itu mereka belum menggunakan akal budi mereka dengan sepenuhnya, justru mereka malah percaya dengan animisme dan dinamisme. Namun meskipun begitu, kita harus bisa bersyukur karena Tuhan telah memberikan kita kesempatan untuk mengenal Dia.Â
Daftar Pustaka
Gunawan, Restu, Amurwani Dwi Lestariningsih, dan Sardiman. (2017) Sejarah Indonesia Kelas X Untuk SMA/MA/SMK/MAK. Kurikulum 13 Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
SMP, Admin. "Periodesasi Zaman Batu Di Masa Praaksara." Direktorat SMP, 14 June 2022, ditsmp.kemdikbud.go.id/periodesasi-zaman-batu-di-masa-praaksara/#:~:text=Masa%20praaksara%20adalah%20sebuah%20masa.
Bahan ajar: Slide sejarah (ppt corak kehidupan pra-aksara)
Peoples, Hervey C., et al. "Hunter-Gatherers and the Origins of Religion." Human Nature, vol. 27, no. 3, 6 May 2016, pp. 261--282, www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4958132/, 10.1007/s12110-016-9260-0.
Maarif, Syamsul Dwi. "Mengenal Ciri-Ciri Kehidupan Masyarakat Pada Masa Bercocok Tanam." Tirto.id, 18 July 2021, tirto.id/mengenal-ciri-ciri-kehidupan-masyarakat-pada-masa-bercocok-tanam-ghRb. Accessed 15 Nov. 2022.
Agnas. "Situs Megalitik: Perbedaan Menhir, Dolmen, Sarkofagus, Waruga - Guru Geografi." Www.gurugeografi.id, 2018, www.gurugeografi.id/2018/07/situs-megalitik-perbedaan-menhir-dolmen.html. Accessed 15 Nov. 2022.
Kresnoadi. "Sistem Kepercayaan Manusia Purba Masa Prasejarah | Sejarah Kelas 10." Www.ruangguru.com, 22 Dec. 2017, www.ruangguru.com/blog/sistem-kepercayaan-manusia-purba.