Dengan pertukaran bahasa, Anda dan anak Anda bisa belajar dan berlatih bahasa asing sambil mengajarkan bahasa ibu Anda kepada orang lain.
#5 Sabar dan Berikan Diri Anda Waktu
Seperti menanam benih, Anda tidak bisa mengharapkan pohon tumbuh dalam semalam. Belajar bahasa asing adalah proses jangka panjang yang membutuhkan kesabaran dan waktu.
Jangan biarkan keterbatasan Anda menghambat proses belajar anak Anda. Dengan sikap yang positif, niat yang kuat, dan sumber daya yang tepat, Anda bisa membantu memfasilitasi pengalaman belajar bahasa asing yang berharga bagi anak Anda.
Anda mungkin akan terkejut betapa banyak hal yang Anda dan anak Anda pelajari dalam perjalanan ini.
Menjaga Keseimbangan antara Bahasa Asing dan Bahasa "Ibu" atau Daerah
Untuk mendorong belajar bahasa asing di rumah tanpa mengorbankan bahasa ibu atau bahasa daerah setempat, penting untuk mencari keseimbangan antara penggunaan bahasa-bahasa tersebut.Â
Seringkali karena teralu sering berbahasa asing, bahasa daerha atau bahasa yang menjadi ciri budaya mereka sendiri malah tidak dipelajari. Bahkan di beberapa kasus bahasa Indonesia saja sampai dilupakan. Ini merupakan efek samping yang perlu diminimalisir dan dijaga keseimbangannya.
Beberapa cara dapat diterapkan untuk menjaga keseimbangan tersebut dapat melalui beberapa cara yaitu,
Pertama: Alokasi Waktu
Anda dapat menetapkan jadwal khusus untuk berbicara dalam bahasa asing, bahasa ibu, dan bahasa daerah. Misalnya, mungkin Anda berbicara dalam bahasa asing saat makan malam, menggunakan bahasa ibu saat bercerita sebelum tidur, dan berbicara dalam bahasa daerah saat bermain di luar rumah.
Dengan cara ini, anak Anda akan terbiasa dengan penggunaan semua bahasa tersebut dalam konteks yang berbeda serta berimbang dari sisi kosa-kata (vocabulary).
Kedua: Hubungkan dengan Kegiatan atau Orang Tertentu
Anda juga bisa menghubungkan penggunaan bahasa dengan kegiatan atau orang tertentu.
Misalnya, Anda bisa menggunakan bahasa asing saat membantu anak mengerjakan tugas sekolah, bahasa ibu saat berbicara dengan nenek atau kakek, dan bahasa daerah saat berbicara dengan teman-teman sebaya di lingkungan (seperti masa kecil penulis di kampung dengan bilingual Indonesia-Jawa).