Mohon tunggu...
Clint Perdana
Clint Perdana Mohon Tunggu... Penulis - Just an Ordinary Learner

Menulis sebagai media bertukar pikiran, diskusi dan dakwah modern di tengah luas namun sempitnya dunia ini, mari berbagi!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Saat Ruang Keluarga Menjadi Jurus Rahasia Go International Sang Buah Hati

21 Juli 2023   16:36 Diperbarui: 22 Juli 2023   10:40 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orangtua sedang bersenda gurau dengan anaknya.(tirachardz/ Freepik) 

"Dad, I want those meatballs!"

Suara seorang anak perempuan berumur 6-7 tahunan yang mengejutkan terdengar dari belakang saya saat menunggu racikan pentol Aci (cilok) langganan selesai dibungkus.

"Of course Nak, let's buy that some .... Ehmm... bungkus... eh, packs of cilok,.. emm..for you and your mother .. eh.. mommy.." sahut seorang lagi yang mungkin ayahnya dengan sedikit terbata-bata dalam pengucapan bahasa inggrisnya.

Selanjutnya yang saya dengarkan adalah sebuah obrolan setengah berbisik kadang lirih antara ayah-anak yang asyik, unik dengan bahasa inggris yang seadanya, sederhana, dan sepertinya sang anak bahkan lebih sedikit terampil dari ayahnya.

Senyum kagum tergambar di bibir saya diantara senyum sinis dan ekspresi aneh para "pengabdi cilok" lain yang sedang menunggu antrian dilayani yang menganggap aneh ayah dan anak tersebut. Tapi bagi saya, bagaimana dan apapun kata yang terucap dari keduanya, mereka adalah para pembelajar bahasa yang sangat luar biasa!

Go International Children; Sumber: holytrinitycepa.co.uk
Go International Children; Sumber: holytrinitycepa.co.uk

Sebuah moment inspiratif yang akhirnya menyeret jari-jemari saya untuk menuangkan kekaguman terhadap mereka dalam tulisan ini tentang pembelajaran bahasa asing dalam keluarga.

Bayangkan Anda berada di sebuah perpustakaan raksasa, namun hanya bisa membaca buku yang ditulis dalam "bahasa ibu" Anda. Buku lainnya tampak menarik, mengandung pengetahuan yang berlimpah, namun sayangnya, mereka semua ditulis dalam bahasa yang tidak Anda mengerti.

Penguasaan bahasa asing adalah seperti membuka pintu ke ruang perpustakaan yang sebelumnya terkunci. Dengan setiap bahasa baru yang kita pelajari, kita memperoleh akses ke lebih banyak buku, lebih banyak pengetahuan, dan lebih banyak pengalaman.

Dalam era globalisasi seperti saat ini, bahasa asing menjadi jembatan yang menghubungkan dunia. Dalam konteks ini, kemampuan berbahasa asing tidak hanya menjadi nilai tambah, melainkan suatu keharusan.

Penguasaan bahasa asing bisa menjadi senjata ampuh untuk mempersiapkan generasi muda dalam persaingan global. Itulah mengapa semakin banyak orang tua yang melihat pentingnya mengajarkan bahasa asing kepada anak-anak mereka sejak dini, bahkan dalam komunikasi sehari-hari di rumah.

Namun, tentu saja, membicarakan hal ini lebih mudah daripada melakukannya. Ada banyak pertanyaan yang muncul. Bagaimana memulainya?

Apakah ini hanya berlaku bagi orang tua yang sudah fasih berbahasa asing? Bagaimana menjaga keseimbangan antara bahasa asing dan bahasa ibu atau bahasa daerah?

Cuap-Cuap Bahasa Asing itu adalah Aset!

Manfaat dari pembelajaran bahasa asing berbasis komunikasi keluarga sangat banyak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapat oleh anak dan orang tua:

#1 Peningkatan Keterampilan Kognitif

Penelitian telah menunjukkan bahwa belajar bahasa asing dapat membantu meningkatkan keterampilan kognitif, seperti memori, konsentrasi, dan kemampuan pemecahan masalah.

Anak yang belajar bahasa asing biasanya memiliki kemampuan multitasking yang lebih baik dan lebih kreatif dalam pemecahan masalah.

#2 Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis

Memahami dan menggunakan bahasa lain membutuhkan pemikiran yang mendalam dan kritis. Anak Anda akan belajar untuk menganalisis dan memahami struktur dan nuansa bahasa, keterampilan yang juga bermanfaat dalam banyak bidang lainnya.

#3 Pemahaman Budaya yang Lebih Baik

Belajar bahasa asing tidak hanya tentang belajar kata-kata dan tata bahasa, tetapi juga tentang belajar budaya dan perspektif orang lain. Ini dapat membantu anak dan orang tua menjadi lebih empatik, terbuka, dan toleran terhadap perbedaan.

#4 Meningkatkan Performa Akademik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang belajar bahasa asing cenderung mendapatkan nilai lebih baik dalam berbagai mata pelajaran, termasuk matematika dan membaca. Belajar bahasa asing dapat membantu memperkuat keterampilan anak dalam belajar dan memahami konsep-konsep baru.

Dan yang paling penting,penguasaan bahasa asing akan otomatis memperluas opsi dimana atau kemana sang anak kelak akan menimba ilmu. 

Tidak hanya dari Sabang sampai Merauke, namun semua tempat di Atlas dunia dapat mereka pilih, Amerika, Inggris, Jepang, Korea, Mesir, Singapore, dimanapun itu.

#5 Peluang Karir

Ini merupakan kelanjutan dari suksesnya pendidikan di butir sebelumnya. Kesempatan bersekolah di seluruh dunia dengan penguasaan bahasa asing yang baik dapat membuka banyak peluang karir di masa depan. 

Perusahaan dan organisasi global sering mencari kandidat yang fasih dalam lebih dari satu bahasa. Kemampuan ini juga bisa membantu dalam bidang seperti pariwisata, diplomasi, dan penelitian.

#6 Peningkatan Keterampilan Komunikasi

Belajar bahasa asing dapat membantu anak dan orang tua meningkatkan keterampilan komunikasi mereka secara umum. Mereka akan belajar cara mendengarkan dengan lebih baik, memahami konteks dan nuansa bahasa, dan menyampaikan pikiran dan ide mereka dengan lebih efektif.

#7 Mengembangkan Rasa Percaya Diri

Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa asing dapat memberikan rasa percaya diri yang besar. Anak-anak akan merasa bangga dengan kemampuan mereka, dan ini dapat mendorong mereka untuk belajar dan mencoba hal-hal baru.

#8 Bebas "Roaming" saat Berpergian ke Luar Negeri

Jika keluarga Anda suka berpetualang ke negara lain, atau bahkan sekadar berlibur, penguasaan bahasa asing dapat sangat bermanfaat.

Dengan berkomunikasi dalam bahasa lokal, Anda dan anak Anda akan mendapatkan pengalaman yang lebih autentik dan mendalam, serta lebih mudah berinteraksi dengan penduduk lokal.

#9 Melatih Ketekunan dan Disiplin

Belajar bahasa baru bukanlah tugas yang mudah - memerlukan komitmen, disiplin, dan kerja keras. Namun, ini juga berarti bahwa setiap kemajuan, tidak peduli seberapa kecil, merupakan pencapaian yang dapat dirayakan. Proses belajar ini dapat mengajarkan anak tentang nilai kerja keras dan ketekunan.

"A different language is a different vision of life." - Federico Fellini

Dalam jangka panjang, pembelajaran bahasa asing juga dapat berdampak positif pada hubungan antara orang tua dan anak. Melalui pembelajaran ini, mereka memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama, saling belajar, dan membangun ikatan yang kuat.

Selain itu, keterbukaan dan keinginan untuk belajar yang ditunjukkan oleh orang tua dapat menjadi teladan bagi anak, membantu mereka mengembangkan sikap yang positif terhadap belajar sepanjang hidup.

Dengan semua manfaat ini, bukan berarti prosesnya akan selalu mudah. Akan ada waktu-waktu ketika anak atau Anda mungkin merasa frustrasi atau kebingungan.

Namun, dengan dukungan, kesabaran, dan dedikasi, proses pembelajaran bahasa asing dapat menjadi pengalaman yang sangat berharga dan memperkaya, dengan manfaat jangka panjang yang sangat berarti.

Ilustrasi Diskusi Keluarga; Sumber: Microsoft Designer
Ilustrasi Diskusi Keluarga; Sumber: Microsoft Designer

Berani memulai adalah "80% keberhasilan"

Sebagai seorang orang tua, mungkin Anda merasa bingung bagaimana memulai kebiasaan belajar bahasa asing di rumah. Terlalu banyak berpikir yang ujung-unjungnya semua jadi jargon semata tanpa eksekusi. 

Tenang, Anda tidak sendiri. Berikut ini beberapa langkah sederhana yang bisa Anda lakukan untuk segera action!

#1 Mulailah dari hal yang sederhana dan sehari-hari

Seperti memasak, Anda tidak langsung memulai dengan menu yang rumit. Mulailah dari yang sederhana, seperti telur dadar. Dalam konteks belajar bahasa, Anda bisa memulai dengan mengajak anak berbicara dalam bahasa asing saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Misalnya, saat makan, Anda bisa mengajak anak untuk menyebutkan nama makanan dalam bahasa asing atau mengajak mereka berbicara tentang cuaca dalam bahasa asing. Atau mulai selipkan dan biasakan kalimat-kalimat pendek perintah atau ajakan kepada anak menggunakan bahasa asing yang disepakati.

#2 Konsistensi adalah kunci

Seperti berolahraga, hasil tidak akan terlihat dalam semalam. Anda harus konsisten dalam usaha Anda. Dalam konteks belajar bahasa, ini berarti Anda harus konsisten dalam mengajak anak berbicara dalam bahasa asing, tidak peduli seberapa sederhana percakapannya, atau bahkan "sehancur"apa Anda mengucapkannya.

#3 Buatlah pembelajaran menjadi menyenangkan

Seperti bermain game, pembelajaran akan lebih efektif jika menyenangkan. Anda bisa mengintegrasikan pembelajaran bahasa asing dalam bentuk permainan atau aktivitas menyenangkan lainnya, seperti menyanyi lagu anak dalam bahasa asing atau menonton film kartun yang anak sukai dalam bahasa asing.

#4 Dukungan dan Dorongan

Seperti seorang pelatih, dukungan dan dorongan Anda sangat penting bagi kemajuan anak. Puji mereka saat mereka berhasil menggunakan kata atau vocabulary baru, dan beri semangat saat mereka merasa kesulitan. Ini akan membantu mereka untuk tetap termotivasi dalam belajar.

#5 Modelkan perilaku

Seperti cermin, anak-anak akan meniru apa yang mereka lihat. Jika mereka melihat Anda berusaha menggunakan dan belajar bahasa asing, mereka akan lebih mungkin untuk melakukan hal yang sama. Jadi jangan hanya "meminta" tapi "tunjukkan" atau "praktikkan".

Ingat, tidak ada cara yang "benar" atau "salah" untuk belajar bahasa asing. Yang terpenting adalah Anda mencoba dan terus berusaha, serta memastikan bahwa proses belajar tersebut menyenangkan dan berarti bagi anak Anda.

Ilustrasi Diskusi Keluarga; sumber: Microsoft Designer
Ilustrasi Diskusi Keluarga; sumber: Microsoft Designer

Apa kabar orang tua yang belum terampil berbahasa asing?

Moment inspiratif di awal artikel yang saya alami menunjukkan bahwa belajar bahasa asing di rumah bukanlah kegiatan yang eksklusif untuk orang tua yang sudah fasih berbahasa asing. 

Anda sebagai orang tua yang mungkin tidak terlalu mahir dalam bahasa asing juga bisa mendorong dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran ini, dan inilah kesempatan Anda untuk mulai learning by doing!

Beberapa tips yang mungkin bisa membantu diantaranya:

#1 Belajar Bersama

Anggaplah ini sebagai petualangan bersama. Jika Anda merasa kurang yakin dengan pengetahuan bahasa asing Anda, belajarlah bersama anak Anda. 

Jika mereka melihat bahwa belajar adalah proses yang berlanjut sepanjang hidup dan bahkan orang dewasa pun masih terus belajar, mereka akan merasa lebih termotivasi untuk belajar.

#2 Manfaatkan Teknologi

Saat ini, ada banyak aplikasi dan sumber daya online gratis yang bisa membantu Anda dan anak Anda belajar bahasa asing.

Dari aplikasi seperti Duolingo, Elsa Speak yang saat ini digunakan dan dianggap ideal oleh penulis sendiri, hingga video edukatif di YouTube, teknologi bisa menjadi alat yang sangat membantu.

#3 Buku dan Media

Membaca buku berbahasa asing dengan anak Anda bisa menjadi cara yang baik untuk belajar bersama. Di opsi ini mungkin bahkan sebuah buku anak-anak sangat berarti penting untuk dibaca bagi orang tua yang juga sedang belajar bahasa asing. 

Hindari dulu novel-novel dengan tata kata yang rumit dan kompleks pada fase ini.

Anda juga bisa memanfaatkan media lain seperti musik, film, atau game dalam bahasa asing. Anda dan anak Anda bisa belajar sambil bersenang-senang.

#4 Pertukaran Bahasa

Jika mungkin dan ada, carilah komunitas atau grup pertukaran bahasa di daerah Anda, seperti English speaking club yang kegiatannya sekedar nongkrong santai sambil ngobrol ringan pakai Bahasa asing atau perkumpulan lainnya.

Dengan pertukaran bahasa, Anda dan anak Anda bisa belajar dan berlatih bahasa asing sambil mengajarkan bahasa ibu Anda kepada orang lain.

#5 Sabar dan Berikan Diri Anda Waktu

Seperti menanam benih, Anda tidak bisa mengharapkan pohon tumbuh dalam semalam. Belajar bahasa asing adalah proses jangka panjang yang membutuhkan kesabaran dan waktu.

Jangan biarkan keterbatasan Anda menghambat proses belajar anak Anda. Dengan sikap yang positif, niat yang kuat, dan sumber daya yang tepat, Anda bisa membantu memfasilitasi pengalaman belajar bahasa asing yang berharga bagi anak Anda.

Anda mungkin akan terkejut betapa banyak hal yang Anda dan anak Anda pelajari dalam perjalanan ini.

Menjaga Keseimbangan antara Bahasa Asing dan Bahasa "Ibu" atau Daerah

Untuk mendorong belajar bahasa asing di rumah tanpa mengorbankan bahasa ibu atau bahasa daerah setempat, penting untuk mencari keseimbangan antara penggunaan bahasa-bahasa tersebut. 

Seringkali karena teralu sering berbahasa asing, bahasa daerha atau bahasa yang menjadi ciri budaya mereka sendiri malah tidak dipelajari. Bahkan di beberapa kasus bahasa Indonesia saja sampai dilupakan. Ini merupakan efek samping yang perlu diminimalisir dan dijaga keseimbangannya.

Beberapa cara dapat diterapkan untuk menjaga keseimbangan tersebut dapat melalui beberapa cara yaitu,

Pertama: Alokasi Waktu

Anda dapat menetapkan jadwal khusus untuk berbicara dalam bahasa asing, bahasa ibu, dan bahasa daerah. Misalnya, mungkin Anda berbicara dalam bahasa asing saat makan malam, menggunakan bahasa ibu saat bercerita sebelum tidur, dan berbicara dalam bahasa daerah saat bermain di luar rumah.

Dengan cara ini, anak Anda akan terbiasa dengan penggunaan semua bahasa tersebut dalam konteks yang berbeda serta berimbang dari sisi kosa-kata (vocabulary).

Kedua: Hubungkan dengan Kegiatan atau Orang Tertentu

Anda juga bisa menghubungkan penggunaan bahasa dengan kegiatan atau orang tertentu.

Misalnya, Anda bisa menggunakan bahasa asing saat membantu anak mengerjakan tugas sekolah, bahasa ibu saat berbicara dengan nenek atau kakek, dan bahasa daerah saat berbicara dengan teman-teman sebaya di lingkungan (seperti masa kecil penulis di kampung dengan bilingual Indonesia-Jawa).

Ketiga: Gunakan dalam Konteks Budaya

Bahasa adalah bagian penting dari budaya, dan mengajarkan anak tentang budaya melalui bahasa adalah cara yang bagus untuk memastikan mereka tetap terhubung dengan akar budaya mereka.

Misalnya, Anda bisa meminta mereka untuk membantu Anda memasak makanan tradisional sambil menjelaskan resep dan bahan-bahannya dalam bahasa ibu atau bahasa daerah. Atau, saat merayakan hari raya atau festival lokal, gunakan bahasa daerah untuk menjelaskan tradisi dan cerita di balik perayaan tersebut.

Keempat: Hormati dan Hargai Semua Bahasa

Penting untuk menanamkan kepada anak bahwa semua bahasa adalah sama pentingnya. Jelaskan bahwa setiap bahasa memiliki keunikan dan keindahan sendiri, dan semua bahasa layak untuk dipelajari dan dihargai.

Intinya, menjaga keseimbangan antara bahasa asing, bahasa ibu, dan bahasa daerah memerlukan kreativitas dan fleksibilitas. Tidak ada satu metode yang "benar" atau "salah".

Yang penting adalah menemukan apa yang bekerja terbaik untuk keluarga Anda, dan yang paling penting, pastikan bahwa belajar dan berbicara dalam berbagai bahasa adalah pengalaman yang menyenangkan dan memperkaya bagi anak dan Anda sendiri.

"Learn a new language and get a new soul." - Czech Proverb

Jadi, apakah Anda siap untuk memulai perjalanan bahasa yang menarik ini dengan anak-anak Anda? Ingatlah, kita tidak berbicara tentang mengubah rumah Anda menjadi kelas bahasa Asing 24 jam.

Tidak, kita hanya berbicara tentang menambahkan sedikit bumbu bahasa asing ke dalam hidup sehari-hari Anda. Sama seperti menambahkan cabai ke masakan Anda - itu mungkin pedas di awal, tapi lama kelamaan Anda akan mulai merindukannya.

Tidak ada yang mengatakan bahwa belajar harus selalu serius dan berat. Sebaliknya, mengapa tidak membuatnya menjadi permainan? Berkomunikasi dalam bahasa asing bisa menjadi seperti bermain teka-teki, mencoba menemukan cara untuk mengungkapkan apa yang Anda pikirkan.

Mungkin Anda akan terjebak dalam kesalahan gramatikal atau Anda mungkin melupakan beberapa kata, tapi hei, bukankah itu juga bagian dari kesenangan?

Belajar adalah proses, dan setiap proses memiliki cobaan dan kesalahan. Tetapi, ingatlah bahwa setiap cobaan dan kesalahan adalah langkah menuju sukses.

Mari kita mulai petualangan keluarga ini, satu kata dalam satu waktu, dan lihat betapa indahnya dunia dalam banyak bahasa. (clint)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun