Di relung hati tersimpan seribu cerita,
Memori indah yang tak akan pernah kita lupa,
Di masa lalu, AC Milan berjaya,
Dibawah asuhan sang maestro, Arrigo Sacchi gaya.
.
.
Rumput San Siro menjadi saksi,
Ketika sepakbola menjadi karya seni,
Para pemain berlari, bergerak, dan menyerang,
Menghasilkan suara supporter yang bergemuruh dan meriang.
.
.
Sejauh di Manchester, tebar aroma kemenangan,
Ferguson sang pelatih, membangun dinasti penuh harapan,
Sejauh Giggs dan Beckham setia menyisir flank lapangan,
Red Devils terbang tinggi, membawa pulang impian.
.
.
Hari ini, hanya ada resah dan gelisah tak terperi,
Hanya sekedar angkat piala pun serasa tidak mudah
Ingat masa-masa merah dan hitam jadi hegemoni,
Teriakan menggema di Eropa jaya "Setan Merah".
.
.
Lihatlah, stadio dan stadion masih berdiri megah,
Meski tanpa kejayaan yang dulu sempat merekah,
Namun, ingatlah, spirit perjuangan Ferguson dan Sacchi,
Tetap membakar semangat, dan terus memberi inspirasi.
.
.
Kita, fans setia, dengan harapan dan cinta,
Berdiri teguh, dengan rasa rindu yang terasa,
Untuk hari-hari penuh gairah, hari-hari penuh kebanggaan,
Kita tunggu datangnya era baru penuh antusiasme dan harapan.
.
.
Maka, tetaplah berdiri, tetaplah bersemangat,
Tak hanya merindukan masa lalu yang dahsyat,
Kita jadikan kenangan itu pijakan dan tekad,
Untuk era baru AC Milan dan United, semakin kuat.
.
.
Jakarta, 30 Mei 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H