Mohon tunggu...
CLICKompasiana
CLICKompasiana Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas commuter Line

Akun Resmi CommuterLine Community of Kompasiana. Akun ClicK lainnya: https://www.instagram.com/clickompasiana/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menyambut Kehadiran LRT, Transportasi Masa Depan

20 Februari 2019   14:28 Diperbarui: 20 Februari 2019   14:34 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transportasi massal yang paling banyak digunakan masyarakat di wilayah Jabodetabek adalah Commuter Line. Inilah kendaraan yang paling favorit karena memiliki daya tampung terbesar dengan tarif murah meriah.

Namun operasional Commuter Line sudah hampir mencapai batas maksimal dengan kapasitas lebih dari satu juta orang per hari.  Padahal kebutuhan transportasi massal semakin tinggi. Rel ganda pun tidak bisa menjadi andalan.

Di sisi lain, kita menghadapi masalah kemacetan yang tidak bisa dipecahkan. Hal ini sangat memengaruhi berjalannya roda ekonomi.

Maka sangat tepat bahwa pemerintah mengupayakan pembangunan sistem transportasi massal lainnya, yaitu MRT dan LRT. Kedua jenis transportasi ini adalah solusi bagi kebutuhan di masa mendatang.

Negara negara maju, telah lama menggunakan MRT dan LRT.  Sedangkan negara tetangga, juga telah memakai MRT dan LRT, terutama Singapura. Sekarang giliran Indonesia untuk menyediakan transportasi tersebut.

Menurut rencana, MRT mulai dioperasikan untuk masyarakat umum pada bulan Maret. Sedangkan LRT ditarget mulai digunakan pada bulan April.

LRT untuk siapa?

Nah, beberapa hari yang lalu, Warta Kota bekerja sama dengan Kompasiana dan kementerian Perhubungan, menyelenggarakan sebuah diskusi dengan tema; ' FGD, Pembangunan LRT untuk siapa'. Acara berlangsung di gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat.

Diskusi LRT (dok.clickompasiana)
Diskusi LRT (dok.clickompasiana)
Dalam diskusi ini hadir orang orang yang berkompeten terhadap masalah ini. Narasumber antara lain, Ir. Zulfikri, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Pundjung Setyo,  Direktur Operasi II PT Adhi Karya,  Iwan Eka, Vice President PMO Operational  LRT  Jabodebek,, Joko Setyo Warno, pengamat transportasi Unika Soegijapranata dan Nirwono Joga, pengamat Tata Kota Universitas Trisakti. Ada pula influencer Ditto Perkussion.

Clickompasiana menghadirkan anggota anggotanya yang memang sejak lama penasaran terhadap keberadaan LRT. Mereka harap harap cemas, adakah LRT mampu menjawab kebutuhan transportasi di masa depan.

Zulfikri memaparkan bahwa kawasan kawasan perbatasan dan daerah penopang Jakarta menjadi padat. Hal itu disebabkan harga hunian di Jakarta semakin tidak terjangkau.

Padahal banyak orang yang tempat kerjanya berada di Jakarta. Karena itu mereka membutuhkan transportasi yang tepat untuk menuju ke sana.

LRT (dok.tagar.id)
LRT (dok.tagar.id)
Adanya LRT menjawab kebutuhan tersebut. LRT akan menjadi penghubung warga yang tinggal di kawasan Jabodebek ke ibukota, sebagaimana yang dikatakan oleh Iwan Eka.

LRT dapat membawa penumpang dalam waktu singkat, dari pinggiran Jakarta ke pusat Kota. Boleh dikatakan kecepatan LRT melebihi Commuter Line yang sekarang menjadi andalan para pekerja.

Bayangkan, dari Cibubur ke Dukuh Atas, hanya membutuhkan waktu sekitar 39 menit. Sedangkan dari Cawang ke Dukuh Atas cuma 21 menit. 

Kelak akan ada 31 rangkaian LRT yang disediakan untuk masyarakat. Satu rangkaian terdiri dari enam gerbong. Kapasitasnya antara 740 s/d 1308 penumpang, tergantung kepadatan dan jam sibuk.

Harga tiket akan dipatok sebesar 12 ribu, ini sudah mendapat subsidi pemerintah karena aslinya 40 ribu. Tetapi harga ini cukup memadai untuk menembus kemacetan kota Jakarta.

Satu hal yang perlu diketahui, LRT akan sangat membantu penduduk di wilayah pinggiran, kawasan Jabodebek, yang selama ini jauh dari stasiun Commuter Line. Mereka tidak lagi terjebak kemacetan dan merasa sangat lelah dalam perjalanan.

LRT (dok.kompas.com)
LRT (dok.kompas.com)
Enaknya, stasiun LRT ini juga terintegrasi dengan MRT dan Commuter Line. Kita bisa berpindah moda transportasi dengan mudah dan cepat, sesuai tujuan.

Hanya saja ada yang perlu diperhatikan oleh manajemen LRT, seperti yang diusulkan salah satu anggota Clickompasiana, Dian Kelana. Orang orang yang berkebutuhan khusus, seperti manula dan difabel harus mendapat akses kemudahan sebagaimana penumpang lainnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun