"Ya! Itu ide bagus, tim tari biar aku yang atur jadi kita bagi tugas" jawab Nana saat aku meminta dia untuk membagi latihan menjadi 2 bagian yaitu tari dan drama. Agaknya ini ide yang bagus.
Kamipun semakin dekat dengan tanggal kita pentas, segala persiapan mau tidak mau harus sangat matang, aku keteteran dengan keadaan properti yang lengkap lengkap juga tugasku, Lalu Letta menenangkan ku dengan segala saran.
"Udah tenang, kita buat aja properti di rumah ku, mumpung orang tua ku sedang keluar kota, aku hanya ber2 dengan kakaku" Ucap Letta sambil memegang tangan ku.
Tak ada pilihan lain, aku meminta bantuan temanku di teater untuk membatu, aku tau kita semua bodoh dengan perkakas dan bahan mentah sebanyak ini. Kitapun membuat jadwal kumpul. Sedikit demi sedikit properti pentas kita selesai, rasanya sangat lega.
"Jun makasih ya, jadi ngerepotin" ucapku pada Juna karena ia telah membantu.
"Santai aja, lagi kosong juga jadwal, itung itung main lah ini" jawab Juna.
Sudah kurang seminggu lagi kita pentas malah ada kejadian, ya! Si peran utama malah sakit. Semua kebingungan tak ada pilihan kita hanya menampilkan tarian saat gladi kotor. Tak seperti biasa, hari ini aku berangkat dengan ojek online karena ban motorku bocor, aku bingung bagaimana caranya untuk mengambil kostum karena yang lain ada acara masing masing. Entahlah namum tiba tiba aku kepikiran Juna, ya aku hanya minta di antar dan setelah aku menghubungi ternyata dia bisa, lega rasanya.
Segala persiapan semakin matang, dan besok adalah harinya, segala persiapan sudah kita atur dengan matang. Gugup rasanya karena ini penampilan perdana kita juga karya pertamaku. Syukurlah segalanya berjalan dengan sangat lancar, bahkan kami berhasil membuat beberapa penonton menangis dengan cerita kami, dan inilah karyaku yang ku beri judul Kelasku Dengan Dramanya.