Para pahlawan pendiri bangsa telah bersusah payah dan mengorbankan segalanya demi kemerdekaan Indonesia, sedangkan mereka yang menetap di luar negeri hanya memikirkan dirinya sendiri ketika negara membutuhkannya untuk kebaikan yang lebih besar. Dari sudut pandang tertentu, mereka egois.
Dari sudut pandang lain kita tidak dapat menyalahkan sepenuhnya kepada mereka. Situasi kesejahteraan di Indonesia yang tidak cukup menjanjikan menjadi salah satu faktor pertimbangan.
Lagipula, bukannya mereka sudah tidak memiliki rasa nasionalisme, tetapi merasa tidak diperlakukan dengan baik oleh negara sendiri. “Efek negatif itu (negara tanpa sistem kesejahteraan) yakni lemahnya rasa memiliki terhadap bangsa dan negara” kata Budi Setiyono, Wakil Rektor I Universitas Diponegoro.
Menjadi suatu sistem logika timbal balik, dimana mereka yang tidak merasa diperlakukan baik oleh negara tidak akan berusaha untuk memperlakukan baik negara. Kesejahteraan yang diberikan negara menimbulkan rasa keperluan untuk, contohnya, membayar pajak agar memperoleh perlindungan dari negara.
Dampak negatif lainnya dari kurangnya kesejahteraan negara adalah kecenderungan merendahkan dan meremehkan hukum. Sebaliknya negara yang memiliki sistem kesejahteraan terpadu dan positif justru lebih taat hukum. Hal tersebut menunjukkan adanya korelasi antara jaminan kesejahteraan dengan ketaatan hukum, dan rasa memiliki suatu negara.
Seluruh pelajar Indonesia, baik luar dan dalam negeri, dapat dianalogikan seperti bibit tumbuhan yang ditanam oleh seorang pemilik, yaitu Indonesia. Lantas untuk tumbuh dan berkembang, sang pemilik harus memberinya air beserta pupuk yang cukup.
Demikian halnya dengan pelajar di Indonesia, agar mereka menjadi generasi penerus bangsa yang hebat, memerlukan dukungan pendidikan dan fasilitas oleh negara.
Namun perlu diingat bahwa tumbuhan memerlukan kondisi yang kondusif, lembab, tidak kering, dan subur. Itulah letak kesejahteraan, agar tumbuhan dapat berdiri kokoh dan tumbuh subur.
Layaknya sebuah tumbuhan, pelajar Indonesia yang dirawat dengan subur dapat memberikan sesuatu bagi negaranya. Satu tumbuhan dapat menghasilkan oksigen, dan udara yang sejuk di sekitarnya untuk makhluk hidup lain.
Sama halnya dengan pelajar Indonesia, mereka dapat mengabdi kepada negara dan menggunakan ilmunya untuk membuat negara Indonesia menjadi lebih baik.
Sehingga pemilik juga memiliki kewajiban untuk menjaga kondisi lingkungan yang kondusif bagi tanaman. Lalu bagaimana jika sang pemilik tidak memiliki kondisi yang sesuai?