Tantangan terbesar adalah untuk menciptakan sebuah sistem pemerintahan baru yang dapat bertahan dalam waktu lama setelah pasukan AS meninggalkan negara tersebut. DiAfghanistan dan Irak AS telah gagal untuk menjaga kestabilan regional setelah mereka meninggalkan negara tersebut. Memang solusi tercepat adalah untuk mengirim pasukan dalam sebuah operasi militer besar, akan tetapi masa pendudukan lah yang tidak disukai oleh para petinggi militer AS.
Pasukan AS yang menjadi “polisi” di daerah bekas perang menjadi sasaran empuk bagi teroris dan pemberontak. Apalagi fakta bahwa penyebab munculnya ISIS serta perang skalabesar di daerah Irak dan Suriah pada saat ini diawali oleh invasi AS terhadap Irak pada tahun 2003 dan kegagalan AS untuk menjaga kestabilan geopolitik di kawasan tersebut hingga akhirnya mereka menarik pasukan dari Irak dan dalam vacuum of power tersebut muncullah ISIS. AS akan terus melanjutkan misi pengeboman mereka terhadap ISIS dan sampai kapanpun strategi ini tidak dapat mengalahkan ISIS kecuali AS memutuskan pasukan darat dan mempertaruhkan kekuatan mereka di Vietnam “Keempat”ini.
-ClemensDanang XI-I/09
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H