Keesokan siangnya, kami berangkat menuju Pelabuhan Rakyat Luwuk untuk membeli tiket kapal penumpang. Kapal yang kami naiki akan menyebrang selama 8 jam sebelum sampai ke Pelabuhan Banggai Laut.Â
Harga tiket untuk sekali keberangkatan berkisar di harga Rp 130.000,00 per penumpang. Satu orang akan mendapat satu tempat bunker bed yang susunannya seperti bangsal rumah sakit darurat.
Beberapa jam selanjutnya aku habiskan dengan tidur setelah rela membayar biaya tambahan untuk mendapat kamar VIP. Terbangun dari tidur, saat itu sudah sekitar pukul tiga sore dan kepalaku berdenyut-denyut. Mungkin ini gejala mabuk laut tahap awal, namun aku berusaha mengurangi sakitnya dengan berjalan-jalan di atas deck menemui teman lain dan memandangi laut.
Sinyal di atas kapal kurang lebih sama dengan air laut---pasang surut. Jadi tidak banyak hal yang bisa dilakukan menggunakan hp selain mengambil foto dan video.
Menjelang matahari terbenam, kapal kami hamper sepenuhnya melewati wilayah Banggai Kepulauan, menandakan tinggal beberapa jam untuk sampai di tujuan akhir kami.Â
Malam hari di atas deck kapal membuatku sedikit kedinginan, meski angina yang bertiup tidak sekencang saat awal perjalanan. Ketika mendongak, terlihat kelip ribuan bintang yang menghiasi langit malam. Sangat syahdu, apalagi masih terdengar suara deburan air laut yang menghantam bagian tubuh kapal. Tersedia kantin yang menjual minuman ringan dan mie instan cup yang membantu menghangatkan tubuh.
Sekitar jam 20.00 WITA, akhirnya kami mencapai dermaga Pelabuhan Banggai Laut. Dari atas deck aku melihat ke bawah, ke kerumunan orang yang ingin segera turun dan mencapai atujuan masing-masing. Aku sedikit terkejut karena ternyata kapal yang kutumpangi juga membawa serta sepeda motor hingga berjumlah belasan. Di awal masuk tadi, derrmaga Pelabuhan Rakyat Luwuk terbuat dari susunan kayu yang nnampak sudah beumur. The power of kapal penumpang.
Kami dijemput oleh kendaraan yang disediakan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Banggai Laut. 27 orang menaiki satu bus sekolah kuning yang diikuti satu mobil pick up yang membawa barang-barang kami.Â