Selain itu, ada tantangan dalam hal regulasi. Beberapa daerah memiliki peraturan yang ketat terkait penempatan iklan di ruang publik, terutama yang bersifat digital dan terang, karena dapat mengganggu pandangan pengendara atau mengakibatkan polusi cahaya. Pengiklan dan pemerintah perlu berkolaborasi untuk memastikan bahwa implementasi DOOH dilakukan secara aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Bagi Andrea, regulasi adalah hal yang krusial. "Tanpa regulasi yang jelas, implementasi DOOH dapat berisiko, baik bagi publik maupun merek itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan yang bergerak di bidang DOOH untuk selalu mematuhi peraturan dan menjaga kepentingan publik," ujarnya.
Melihat perkembangan dan tren saat ini, masa depan DOOH di Indonesia tampaknya sangat cerah. Seiring dengan perkembangan teknologi seperti 5G dan augmented reality, DOOH memiliki peluang untuk menjadi semakin interaktif dan personal. Dengan dukungan teknologi ini, iklan luar ruang dapat menawarkan pengalaman yang lebih menarik bagi audiens, sehingga meningkatkan efektivitas iklan.
Perusahaan yang mengadopsi DOOH diharapkan akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan di masa depan. Menurut laporan dari Marketeers, di Indonesia sendiri telah ada berbagai proyek DOOH yang menggabungkan augmented reality, yang memungkinkan audiens berinteraksi langsung dengan iklan melalui ponsel pintar mereka. Hal ini bisa menjadi daya tarik yang unik bagi generasi muda yang mencari pengalaman digital yang lebih kaya.
DOOH juga membuka peluang bagi pengiklan lokal untuk tampil di panggung yang sama dengan merek-merek besar. Dengan biaya produksi yang relatif lebih murah dibandingkan iklan televisi atau cetak, serta fleksibilitas dalam penyampaian pesan, DOOH memberikan akses yang lebih luas kepada berbagai merek lokal untuk menjangkau konsumen di ruang publik yang strategis.
DOOH menawarkan cara baru bagi pengiklan untuk terhubung dengan audiens mereka di ruang terbuka, dengan pendekatan yang jauh lebih dinamis dan terukur dibandingkan iklan luar ruang tradisional. Dengan memanfaatkan teknologi data dan kecerdasan buatan, DOOH mampu menyampaikan pesan yang relevan dan kontekstual bagi konsumen. Meski memiliki tantangan seperti regulasi dan biaya investasi, prospek DOOH di Indonesia terlihat sangat cerah.
Andrea Wiwandhana dari CLAV Digital menyimpulkan, "DOOH bukan hanya soal teknologi atau tren pemasaran. Ini adalah masa depan dari periklanan luar ruang yang lebih cerdas, lebih personal, dan lebih efektif. Dengan cara ini, merek dapat terus relevan dan terhubung dengan audiens mereka di era digital yang terus berkembang."
Dengan semua kelebihannya, DOOH memiliki potensi untuk menjadi pilar utama dalam strategi pemasaran luar ruang yang efektif di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H