Mohon tunggu...
Claussius Richard
Claussius Richard Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Ilmu Komunikasi | Universitas Komputer Indonesia

.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jam Pasir

29 Desember 2023   12:00 Diperbarui: 29 Desember 2023   12:38 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dam, untuk apasih lu dengerin omongan orang? Hal-hal kayak gitu tuh malah menghambat lu tau ga?"

ADAM

"Lu gangerti Key, gimana rasanya orang-orang sekitar bicara ini itu tentang gue, komentar masalah karir gue lah, bilang kalau pinternya gue dulu ga guna lah, beban bagi key dibanding-bandingin terus sama lu.Kok lu gapernah cerita ini sebelumnya? Gw pikir lu baik-baik aja."

KEYLA

"Dam, denger ya, kita hidup bukan untuk memenuhi ekspektasi orang lain. Coba pikir lagim lu sukses untuk siapa? Untuk diri lu dan orang tua kan. Orang-orang yang udah berkomentar tentang diri lu, emang mereka ada kontribusi apa di hidup lu? Engga kan? Lu seharusnya bersyukur punya keluarga yang supportif dam."

ADAM 

"Gua iri sama lu, Key. Bokap lu kaya, bisnisnya di mana-mana, cari kerja gampang, karir cemerlang."

KEYLA 

"Lu pikir gampang jadi gue? Okay let's say karir gue mapan, tapi lo gatau Dam gw kerja keras kayak gini karena gw pengen dapet perhatian dari orang tua gw. Sebagaimanapun usaha gw, kerja keras gw, bokap gw gapernah peduli dam, meskipun gue punya jabatan dan duit, gue tetep ngerasa hampa, gaada yang peduli sama gue. Gue iri sama lu Dam, harusnya lu bersyukur punya keluarga yang peduli dan mendukung lu. Bahkan bokap gw ga sempet luangin waktunya buat cuman sekedar makan malem bareng gw."

ADAM

"Key, sorry, kenapa lo gapernah cerita ke kita soal hal ini? Gw pikir lu baik-baik aja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun