"Baik, Dam. Kamu gimana? Gapapa, cuma pengen tau kabarnya aja, btw aku di Bandung."
"Baik, baik, cuma lagi agak sibuk aja ini ngejar deadline. Kirain kenapa, duh. Udah balik ya."
"Eh, maaf ganggu, Dam. Lanjutin dulu aja"
"Oke-oke, sorry ya tar kalo udah santai aku telpon balik"
Seminggu Aya menunggu, hingga akhirnya mereka tidak sengaja bertemu di salah satu restoran cepat saji. Adam menghampiri Aya yang sedang duduk sendiri. Adam menarik kursi tanpa sepengetahuan Aya, lalu duduk dihadapannya.
"Makan apa kerja, laptopan mulu."Â kata Adam sambil menutup laptop Aya.
"EH! BELOM DI SAVE TAU"Â marah Aya.
"Hahahaha, aman kok gak akan ilang"Â ucap Adam sambil tertawa.
Mereka berdua berbincang cukup lama, membicarakan apa saja yang sudah terjadi selama mereka berdua tidak bertemu. Aya mengatakan bahwa dia kembali ke Bandung karena pekerjaanlah yang membawanya kembali ke tempat kelahirannya. Saling tertawa dan bercanda tak sadar langit sudah berganti dari terang menjadi gelap.
"Balik kemana, Ya?"Â tanya Adam.
"Ke rumah lah, rumah aku disini kan, keluar kota kemaren cuma kerja" jawab Aya.
"Ya iya sih, ga salah. Mau bareng ga?"
"Boleh deh, ayo sekalian beli kopi dulu, Dam. Agak ngantuk nih."
Adam hanya meng-iyakan dan tersenyum sembari membantu membawa barang Aya ke dalam mobil. Adam mengatur radio mencari frekuensi radio favoritnya.