Aku membalikkan badan tuk memastikan siapa si pemilik suara itu dan tertuju pada siapa.
Aku memandang ke sekeliling, hanya aku dan makhluk itu di sini. Dia berjalan ke arahku. Sialnya, jantungku kembali berdegup kencang. Aku takut. Orang asing dari manakah ini?
Mama, Papa, tolong aku! Aku takut! Ada orang asing di sini.
"Enu, nganceng Ite bantu aku ko?" Tanya pria asing tersebut.
"Emm, bantu apa ka'e?" Jawabku.
"Rei mama Dite pe cala weli ikan asin."Jawabannya datar, dengan sorot mata yang tajam aku seakan ditikam tombak cinta.
Gelagapan tak jelas, kutak berani menatapnya. Tiba-tiba perempuan separuh baya memanggilku. Yang artinya ada orang ketiga di antara kami berdua sekarang.
"Cicin, bangun! Sudah sore. Tidur terus! Jam berapa sekarang? Baju kotor menumpuk, rumah berantakan. Bangunnnnnnnnnn!"
"De Tuhan kali nipi bo. Ata melet Nia main peng itu ew? Mama bo jadi ko toe weli ikan asin itu?"
Mama pun kembali berteriak, "Cicin, wela!"
Selesai.
-------------------
Enu: NonaNganceng ite bantu aku ko?: Kamu, bisa bantu saya?Ka'e: kaka Rei mama Dite pe cala weli ikan asin: coba tanya mama kamu mungkin mau beli ikan asin.kali nipi bo: Ternyata tadi hanya mimpi.Ata melet Nia main peng itu ew?: Orang asing dari mana itu tadi?Mama bo jadi ko toe weli ikan asin itu?:  Tadi mama jadi atau tidak beli ikan asinnya?wela: Bangun.
Kosa kata tersebut berasal dari bahasa Manggarai, kabupaten yang terletak di provinsi Nusa Tenggara Timur.
Terima kasih!