Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Parlemen Italia Diwarnai Aktris Porno

3 Maret 2024   05:30 Diperbarui: 3 Maret 2024   14:19 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: Francesco Ammendola via Wikimedia)

Tanggal 25 Februari lalu, Ilona Staller menjadi bintang tamu di salah satu stasiun televisi Italia. Mantan aktris porno, politisi dan penyanyi kelahiran Hungaria ini dikenal dengan nama panggung "Cicciolina". Wawancara yang berdurasi hampir 24 menit, lebih berfokus pada persoalan menghadapi Ludwig, putranya 31 tahun yang terlibat narkoba di Amerika.

Berkaitan dengan wawancara tersebut, maka tampilan kali ini tidak sevulgar biasanya. Hanya stelan hitam celana panjang dan jas menutup blus putih kombinasi brokat di bagian atas dada. Rambutnya dibiarkan tergerai. Tampilannya sederhana tanpa asesori.

Ilona menikah dengan pria Calabria, kemudian menetap dan memperoleh kewarganegaraan Italia. Namanya menjadi tenar sejak ia bertemu fotografer porno yang mengentaskan kariernya dalam sebuah acara radio. Lewat program yang diberi judul "Voulez-vous coucher avec moi?" ia menjadi pujaan banyak pria, temasuk para anggota di parlemen.

Pada tahun 1979 Ilona terpilih sebagai kandidat untuk parlemen Italia oleh Lista del Sole, partai hijau pertama di Italia. Kemudian ia beralih ke Partito Radicale (Partai Radikal) pada tahun 1985. 

Isu kampanye partai ini menentang energi nuklir dan hak asasi manusia. Ilona terpilih sebagai wakil di badan legislatif ke 10 Parlemen Italia pada tahun 1987. Ia berhasil mengumpulkan sekitar 20.000 preferensi. Posisinya berada di urutan kedua dalam daftar setelah Marco Pannella, sang pendiri partai.

Lima tahun kemudian, dengan sesama aktris porno Moana Pozzi, ia mencalonkan diri sebagai kandidat di Partai Cinta (Partito dell'Amore). Namun kali ini hanya mendapat sedikit dukungan. 

Ia lalu melanjutkan aktivitas politiknya, yaitu memperjuangkan kebebasan seksual para narapidana, melawan segala bentuk kekerasan dan sensor, melawan penggunaan hewan secara sembarangan untuk eksperimen ilmiah, untuk dekriminalisasi narkoba, dan terakhir untuk promosi pendidikan seksual di sekolah-sekolah dan kampanye informasi mengenai bahaya AIDS, serta perdamaian dunia.

Butir terakhir, mungkin agak ekstrem sebab ia berani menawarkan diri berhubungan intim dengan pemimpin Irak Saddam Hussein sebelum pecah perang Teluk.

Misinya, demi perdamaian di wilayah tersebut. Bahkan pada tahun 2002 ia kembali menawarkan dirinya kepada Saddam Hussein ketika Irak menolak tekanan internasional untuk mengizinkan inspeksi senjata pemusnah massal.

Saat ini Ilona masih menjalani kegiatan sebagai aktris dan pemain panggung. Ia tetap berpartisipasi dalam program televisi dan produksi film. Ia memiliki pengalaman bermusik. Sebagian besar lagu-lagunya yang bertema pada lingkungan intim, digunakan untuk pertunjukan live

Selain Ilona Staller, hadir juga Vladimir Luxuria yang menduduki kursi parlemen di Italia. Luxuria adalah seorang aktivis, penulis, tokoh televisi, komentator, direktur artistik, aktris, penyanyi, penulis naskah drama dan mantan politikus Italia. Ia merupakan anggota legislatif ke-15 pada masa pemerintahan Prodi II. 

Sebagai kandidat independen dalam daftar Rifondazione Comunista pada pemilu 2006, Luxuria terpilih menjadi anggota Dewan Deputi di daerah pemilihan Lazio 1. Sejak 6 Juni 2006 ia menjadi bagian dari Komisi Parlemen VII yang mencakup Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan. Luxuria adalah wanita transgender pertama yang menjadi anggota parlemen di Eropa. 

Selama masa jabatannya, ia merupakan penandatangan dari dua proposal legislatif, yaitu: n. 1387, yang memuat ketentuan mengenai sinematografi. Kemudian n. 2733, berisi aturan tentang hak dan kebebasan kaum transgender.

Masih ada sejumlah nama artis Italia yang menjadi anggota parlemen. Bahkan ada yang diangkat seumur hidup. Antara lain Alessandro Manzoni, seorang penulis, penyair, dan dramawan Italia.

Manzoni diangkat langsung oleh Vittorio Emanuele II pada tahun 1860 atau setahun sebelum proklamasi Kerajaan. Sebagai senator, ia mengikuti pergerakan Parlemen sejak dari Torino ke Firenze, hingga Roma pada tahun 1871.

Pengabdian Manzoni mendapat pujian dari Cavour yang pada tanggal 5 April 1861 memberinya apostrof sebagai: "Kemuliaan sastra terbesar di Italia dan penyair pertama yang masih hidup di Eropa".

Tahun berikutnya Manzoni ditugaskan mengambil bagian dalam Komisi Penyatuan Bahasa. Tugas ini diselesaikan dalam 6 tahun berupa karya "Tentang Kesatuan Bahasa dan Sarana Penyebarannya".

Tersebut juga nama Giovanni Verga (penulis realisma). Tahun 1920 pada usianya yang ke 80 tahun, ia diangkat menjadi senator. Tapi hanya bertahan 2 tahun sebelum akhirnya meninggal dunia.

Dalam 75 tahun sejarah republik, ada 47 senator seumur hidup telah diangkat. Terutama mereka yang dinominasikan karena "Berjasa di bidang seni dan sastra". Ada banyak seniman lain, mulai dari Eugenio Montale hingga Eduardo De Filippo dan Claudio Abbado (konduktor musik Italia) hingga penyair Trilussa.

Eugenio Montale adalah penyair, penulis, penerjemah, jurnalis, kritikus musik, kritikus sastra, dan pelukis Italia. Sedangkan Eduardo De Filippo, penulis drama, aktor, sutradara, penulis skenario dan penyair Italia.

Banyak juga selebritis lain yang pernah menduduki kursi di parlemen. Namun tidak meninggalkan jejak atau karya nyata dalam politik Italia seperti yang mereka lakukan di panggung-panggung di bawah yurisdiksi mereka. Dari Massimo Boldi dan Enrico Montesano, hingga Iva Zanicchi dan Gerry Scotti.

Baik Iva maupun Gerry, mereka menyatakan tidak puas dengan jabatan di parlemen. Bahkan Iva merasa kapok, tak akan pernah mencalonkan dirinya menjadi parlementer. Gerry Scotti yang berkarier sebagai aktor dan pembawa acara televisi/radio Italia, terpilih tahun 1987 bersama kaum Sosialis. Namun ia tidak puas sebab hanya tampil sebagai publik figur yang tidak memiliki peran. 

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini Gerry berkomentar tentang pengalaman berpolitik di masa mudanya, "Itu adalah pengalaman terburuk dalam hidup saya, sebab tidak dapat memberikan apa pun. Saya hanya bisa menekan tombol".

Franca Pia Rame, seorang aktris teater, dramawan dan politiskus Italia. Suaminya, Dario Fo adalah dramawan, aktor, sutradara, penulis, pengarang, ilustrator, pelukis, perancang latar, aktivis, dan komedian terkenal di Italia. Liku-liku kehidupan Franca cukup panjang. Singkat cerita, tahun 1999 ia menerima gelar kehormatan dari Universitas Wolverhampton bersama Dario Fo. 

Dalam pemilu politik tahun 2006 ia mencalonkan diri sebagai kandidat utama Senat di antara jajaran Italia dei Valori. Dia terpilih sebagai senator di Piedemonte. Tahun yang sama, Antonio Di Pietro mengusulkannya sebagai Presiden Republik. Namun dia hanya menerima dua puluh empat suara.

Ia meninggalkan Senat pada tahun 2008, dengan menyatakan bahwa “Lembaga tersebut bagi saya seperti kebal dan tahan api terhadap setiap pandangan, usulan dan ajakan dari luar. Tidak berasal dari mereka yang merupakan ekspresi organik dari sebuah partai atau kelompok kepentingan yang terorganisir”. 

Namun, pada pemilu 2010 di wilayah Lombardia, ia mengkandidatkan diri dalam daftar calon presiden Federazione della Sinistra Vittorio Emanuele Agnoletto yang diblokir tanpa terpilih.

Sebelumnya, tahun 2009 bersama suaminya Dario Fo, ia menulis otobiografinya yang berjudul Una vita all'improvvisa  (Sebuah Kehidupan Drastis). Antara Desember 2011 dan Maret 2012, ia dan suaminya kembali ke panggung membawakan kisah-kisah jenaka dalam serangkaian pertunjukan di Italia utara.

Pemilu terakhir dimenangkan Giorgia Meloni (Partito Fratelli d'Italia) dari kelompok kanan. Kala itu sering muncul nama Fedez, penyanyi rapper, tokoh televisi dan juga pengusaha muda. Fedez juga menciptakan lagu wajib untuk Movimento 5 Stelle, kelompok kiri yang sempat memenangkan pemilu sebelumnya.

Karya dan pengaruh Fedez banyak diramalkan orang bahwa ia akan sukses kalau mendirikan partai baru untuk merangkul generasi muda. Termasuk bar-bar di Oderzo yang kerap memutar lagu-lagu yang dibawakan rapper pujaan generasi milenial, Gen Z bahkan Gen Alpha.

Pada masa pemilu, artis Italia pada umumnya sangat berhati-hati dalam penampilan. Baik di panggung maupun lagu-lagu yang mereka nyanyikan. Mereka takut sekali kalau dinyatakan pro ke sayap kiri atau sayap kanan. Maklum masa pemerintahan gubernur di Italia pada prakteknya sulit mencapai 5 tahun masa jabatan. Baru sebulan terpilih, pihak oposisi sudah menyerang pemerintah baru. Jadi buat para artis yang hidupnya bergantung dari penggemar, mereka lebih memilih netral.

Dari beberapa tokoh di atas yang mewakili sejumlah selebritis dalam parlemen di Italia, kita bisa ambil pelajaran bahwa artis memang punya pengaruh besar untuk suatu perubahan. Tergantung juga dari sudut pandang kita melihat perubahan yang mereka perjuangkan. Ada hal-hal yang bisa kita terima sebagai perubahan positif, ada juga perubahan yang secara kultur dipandang kurang baik.

Menilai hasil karya, misi dan tanggung jawab mereka, saya memberi hormat karena mereka konsisten dengan janji dan pelaksanaan dalam mengemban tugas yang dipercayakan kepada mereka. Mereka menguasai bidang yang digeluti sehingga tahu apa yang harus dikerjakan secara profesional. Itulah sumbangsih mereka untuk negara.

Sementara mereka yang merasa tidak menghasilkan karya nyata, tanpa gengsi mereka meninggalkan kursi empuk di parlemen. Tak hanya Iva dan Gerry, tapi banyak nama-nama lain yang setiap kali membacakan surat pengunduran diri mereka dalam kesempatan Parlementer yang disiarkan secara langsung secara nasional. Juga Franca yang sinis mengkritik anggota parlemen yang datang hanya sibuk bermain telepon genggam, berpakaian elegan tanpa karya nyata. Atau Fedez yang tidak/belum siap masuk dalam dunia politik.

Ilona Staller dan Vladimir Luxuria menjadi contoh nyata telah memberikan 'sesuatu' untuk negara ini. Mereka berjuang untuk wakili kaum mereka. Maka saat menonton wawancara minggu lalu, terenyuh juga membayangkan seorang ibu yang sekarang harus hadapi anak sendiri yang menjadi korban narkoba.

Semoga para artis yang berhasil terpilih dalam Pemilu 2024 di Indonesia, bisa menjalankan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan rakyat kepada mereka. Selamat menjalankan tugas, selamat berkarya nyata!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun