Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Alternatif Selain Beras

1 Maret 2024   06:00 Diperbarui: 1 Maret 2024   06:03 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
'Polenta' makanan wong deso Italiano (Foto dokumen pribadi Claudia Magany)

Antara pelit, irit dan memang uang saya cekak, akhirnya saya harus mengganti pola pikir dan pola makan untuk bertahan hidup. Sebagai langkah awal, saya mulai belajar makan pasta. Di sini mudah menjumpai aneka sugo (saus) untuk variasi pasta. Harganya juga cukup murah. Selain itu, banyak dijual berbagai olahan pasta (pasta fresco) yang lebih praktis seperti ravioli, tortellini dan sebagainya. Dan akhirnya, saya jatuh cinta dengan pasta!

'Pasta' (Foto dokumen pribadi Claudia Magany)
'Pasta' (Foto dokumen pribadi Claudia Magany)

Di Italia beras dimasak menjadi risotto. Awal-awal perut saya kaget sebab rasa berasnya seperti aron. Pikiran saya yang masih 100% Indonesia, mengatakan bahwa aron itu nasi yang belum matang. Dikunyah pun butuh waktu, sebab agak keras. Jadi, waktu itu risotto kurang berterima di lidah dan perut saya. 

Pada musim panas, mereka mengolah beras menjadi insalata di riso. Beras direbus sebentar dengan garam. Disaring lalu dicampur dengan acar sayuran. Bisa beli yang siap pakai, atau bikin acar sesuai selera. Tambahan lainnya, potongan sosis, ikan tuna, telur rebus dan keju. Tergantung selera masing-masing. Dimakan dingin-dingin.

Di Reggio di Calabria saya sempat menjadi pelanggan snack bar yang menjual arancini di riso. Sejenis kroket nasi yang isinya daging (ragout). Bentuknya kerucut. Makan satu, lumayan kenyang. Dan banyak resep-resep kue berbahan nasi. Tapi saya belum coba.

Dari olahan beras ala Italia, saya beralih ke gnocchi, polenta, roti dan pizza sebagai variasi karbo. Di Indonesia, pizza umumnya bertepi tebal. Pizza di Italia, tipis-tipis dan keras. Jadi setiap habis makan pizza, langit-langit mulut selalu sariawan. Maka saya beralih ke focaccia, olahan terigu antara roti dan pizza. Tidak setebal roti, tidak setipis pizza. Biasanya diberi taburan garam kasar, daun rosmarino, irisan bawang, tomat, buah zaitun atau polos sama sekali. Saya sendiri suka sekali bereksperimen menghias toping focaccia sebagai seni.

'Focaccia-ku' (Foto dokumen pribadi Claudia Magany)
'Focaccia-ku' (Foto dokumen pribadi Claudia Magany)

Gnocchi adalah makanan yang terbuat dari aneka tepung seperti tepung terigu, tepung beras, tepung semolina, roti kering, kentang, umbi-umbian dan berbagai sayuran. Tiap wilayah (regione) di Italia, punya ciri khas tersendiri dalam pengolahan dan penyajian gnocchi. Umumnya terbuat dari kentang berdaging kuning untuk menghasilkan cita rasa yang tepat. Jadi tidak sembarang kentang.

Polenta adalah makanan pedesaan kuno asal Italia yang terbuat dari jagung. Pendapat lain mengatakan bahwa polenta sudah digunakan oleh bangsa Sumeria kuno dan di Mesopotamia. Mereka memakai millet dan gandum hitam. Sementara orang-orang Yunani Kuno menggunakan tepung jelai dan variasi lain, tergantung dari bahan yang tersedia di Afrika dan Asia. 

Kalau materialnya dari jagung, berarti polenta mulai dikenal di Italia sekitar abad ke 16, bukan dari zaman Romawi. Atau sekembalinya Columbus menemukan benua baru pada tahun 1492. Orang Venezia mengklaim bahwa merekalah yang memperkenal tanaman jagung di rawa-rawa Polesine dan Friuli. Mengutip pendapat Giovanni Beggio, penaburan "Made in Veneto" (biji jagung) pertama dilakukan pada tahun 1554. Peristiwa ini diabadikan dalam puisi berjudul "La polenta" oleh Venetian Ludovico Past dan dalam syair Jacopo Facen, "Jagung dan polenta". Hidangan ini juga dipuji dalam puisi karya Arrigo Boito dan soneta karya Carlo Porta (sumber: Il Mito della Polenta)

'Polenta' makanan wong deso Italiano (Foto dokumen pribadi Claudia Magany)
'Polenta' makanan wong deso Italiano (Foto dokumen pribadi Claudia Magany)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun