Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Perang Rusia Ukraina Masih Berlanjut

25 Maret 2022   07:30 Diperbarui: 25 Maret 2022   19:53 787
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernyataan Biden agar Rusia keluar dari G20 (Foto dokpri) 

Beasiswanya komplet. Dari fakultas persiapan, kesetaraan S1 sampai S2 Linguistik Rusia. Jadi waktunya tidak dibatasi. Saya terpaksa membatalkan karena papa saya meninggal. Kasihan jika harus meninggalkan mama sendirian.

Kalau mereka sudah bercerita tentang literatur Sastra Indonesia yang banyak mengisi rak-rak perpustakaan di Rusia, rasanya ingin sekali segera ke sana. Dendam karena masa kuliah dulu, sulit mendapatkan literatur karya sastra di negeri sendiri. Rupanya banyak yang diboyong ke Rusia sebab jauh lebih aman dan mereka sangat menghargai buku-buku karya sastrawan Indonesia.

Karena batal berangkat, saya hanya aktif berkegiatan di Pusat Kebudayaan Rusia di Jl. Diponegoro 12. Setiap Rabu malam menonton film-film berbahasa Rusia. Kadang mereka menggelar acara-acara budaya pada akhir pekan. Suasananya sangat akrab sehingga kami merasa nyaman bersama mereka.

Putin dan Rusia, rasanya akrab buat saya. Apalagi masa kecil dulu, saya ingat rumah sakit dekat rumah masih dengan plang yang bertuliskan Rumah Sakit Rusia. 

Saya juga masih menyimpan mimpi kalau suatu hari nanti akan jalan-jalan ke Rusia menonton pertunjukan balet di Teater Bolshoi. Ah, indah sekali kalau bisa ke sana.

Tahunya terjadi konflik berdarah yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Sungguh disayangkan.

Awal-awal pecah perang bulan Februari lalu, saya sangat sedih. Apalagi yang diserang adalah sekolah yang isinya anak-anak. Rumah sakit, universitas bahkan perumahan rakyat sipil ikut menjadi sasaran. Tidak ingin percaya, tapi banyak sekali teman-teman di sini yang berasal dari Ukraina dan Rusia. Saya kenal baik dengan mereka, bahkan dengan keluarga mereka.

Beberapa teman Rusia yang sudah lama tinggal di negeri ini, umumnya merasa terkucil. Media menyorot berbagai harta orang Rusia yang dibekukan oleh pemerintah. Mulai dari yacht mewah, vila-vila megah sampai beberapa hotel dan restoran yang konon katanya punya orang Rusia.

Kalau semua harus dibekukan, kasihan mereka (orang-orang lokal) yang bekerja di sana. Apalagi banyak sekali hotel dan restoran di Venezia yang jelas-jelas milik pengusaha-pengusaha kaya Rusia. 

Sebagai kota wisata, masa pandemi dua tahun ini, sudah banyak usaha yang terpaksa gulung tikar. Sekarang baru mulai promosi, ada lagi musibah lainnya.

Media sosial teman-teman Ukraina di sini, setiap hari hanya dipenuhi foto-foto kota yang porak poranda akibat bom. Wajah para pengungsi yang putus asa karena tidak tahu tujuan mereka. Belum lagi mafia-mafia yang memanfaatkan kesempatan memperjualbelikan manusia untuk dijadikan pelacur dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun