Cerita empat mahasiswa yang rela meninggalkan bangku sekolah demi musik. Â Tentang persahabatan, tentang kekompakan dan saling mengisi satu sama lain.Â
Genre lagu-lagu mereka sangat beraneka, mulai dari pop, rock, rock and roll, blues bahkan opera lirik yang sarat dengan pesan penulisnya. Juga tentang cinta sejatinya kepada Mary Austin yang paham bahwa menjadi 'beda' (biseksual) cenderung gay, bukanlah kesalahan dia.
Semingguan ini alunan suara Freddie menjadi hiburan, renungan dan sekaligus motivasi. Pribadi yang sebetulnya sangat pemalu tapi bisa tampil macho di atas panggung. Hampir separuh hidupnya yang pendek hanya untuk musik.Â
Tak heran setelah kematian yang disebabkan oleh bronkopneumia terkait AIDS, atas inisiatif orang-orang terdekatnya seperti anggota band, mantan tunangan dan manager Jim Beach mendirikan organisasi bernama Mercury Phoenix Trust.Â
Sejak tahun 1991 organisasi ini menyelenggarakan Konser Penghargaan Freddie Mercury untuk AIDS (The Freddie Mercury Tribut Concert for AIDS) di London. Merupakan konser amal yang hasilnya digunakan untuk memerangi HIV/AIDS di seluruh dunia.
Semingguan ini stasiun televisi dan berbagai media banyak mengulas tentang Freddie Mercury, penyanyi legendaris Queen berkaitan dengan peringatan 30 tahun hari  wafatnya (24 November 1991) yang dirangkai dengan peringatan hari AIDS sedunia pada hari ini.
There must be more to life than this..
Akhiri ketimpangan, akhiri AIDS!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H