Karena itu tak heran jika melihat tampilan Freddie terlihat sportif dengan jeans, singlet dan sepatu kets putih bergaris tiga yang menjadi ikon dirinya.
Dalam wawancara yang cukup blak-blakan dengan jurnalis Joe Haines, dibahas juga tentang giginya yang kerap menjadi ledekan. Termasuk Brian May dan Roger Taylor yang awalnya menolak tawaran Freddie bergabung sebab mereka melihat tampilan giginya: "Tidak dengan gigi itu!" Namun Freddie sangat percaya diri dengan kemampuannya bernyanyi.Â
Karena itu, walau dia telah sukses dan kaya raya, tapi tak pernah tergoda untuk merapikan giginya yang sebetulnya bisa diperbaiki. Malah giginya menjadi merk dagang.
Banyak dugaan yang membahas seputar gigi penyanyi dengan suara bariton cenderung tenor. Dari beberapa sumber yang menjadi referensi diskusi kami, ada yang mengatakan sebagai kasus hyperdontia (kelebihan jumlah gigi).Â
Rentang vokalnya yang lebar diduga karena dia memiliki 4 gigi seri. “Freddie Mercury diceva di avere quattro incisivi in più, ma secondo me non è così!" Pendapat ini disanggah oleh ahli bedah maksilofasial sekaligus penggemar berat Queen, Prof. Piero Cascone.Â
Beliau mengatakan bahwa gigi Freddie diklasifikasikan dalam kelas dento-skeletal kedua yang terkait dengan para-fungsi akibat kebiasaan mengisap jari waktu masih kanak-kanak yang mendorong ke depan gigi seri atas dan rahang bawah. Para-fungsi yang berlangsung lama, menciptakan maloklusi khas Freddie Mercury.
Berarti rahasia suaranya tidak terletak pada gigi yang terkena maloklusi umum seperti interposisi bibir, tetapi lebih pada pita suara dan jalur konduksi suara.Â
Menurut Rudi Dolezal yang telah mendokumenterkan film tentang pentolan Queen, Freddie takut mengubah giginya karena khawatir akan kehilangan timbre vokalnya. Freddie lebih mempedulikan suaranya daripada penampilan meskipun ia cukup menderita.Â
Tentang vokalnya juga banyak mendapat perhatian dari para peneliti. Ada yang menyimpulkan bahwa dia memiliki kemampuan menyanyi sampai 4 oktaf. Â
Sementara pakar suara Dr Christian Herbst, dari Universitas Wina, menulis dalam jurnal Logopedics Phoniatrics Vocology: Freddie menghasilkan frekuensi nada yang tidak biasa atau subharmonik, sebuah trik yang juga digunakan dengan cara yang lebih ekstrem oleh penyanyi tenggorokan tradisional Tuvan dari Mongolia.Â
Trik ini mampu menghasilkan dua, tiga atau bahkan kadang-kadang empat nada pada waktu yang sama. Kebanyakan penyanyi rock memiliki kebiasaan mempertahankan vibrato yang hampir konstan, sedangkan vibrato Freddie cepat dan tidak beraturan namun ia pandai berimprovisasi. Suaranya digambarkan sebagai "kekuatan alam dengan kecepatan badai".