Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Melihat Penerapan Pengaturan Lalu Lintas di Italia

29 September 2021   07:00 Diperbarui: 29 September 2021   09:58 1198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fungsi lain bundaran sebagai dekorasi dan ajang publikasi (Foto. dokpri)

Waktu awal-awal tinggal di Oderzo (provinsi Treviso), saya masih sempat merasakan kehadiran lampu 'merah' di beberapa ruas jalan besar. 

Namun tahun ini saya tak lagi melihat tiang-tiang lampu lalu lintas di sepanjang ruas-ruas jalan di kota ini. Masih ada satu-dua yang tetap kelap-kelip warna kuning karena belum dicabut oleh petugas 'DLLAJR' kota ini. Maaf, saya pakai istilah singkatan ini karena lebih mudah dibayangkan. 

Satu-satunya lampu lalu lintas yang masih aktif, ada di depan gedung kompleks Brandolini. Lampu ini bukan di persimpangan jalan, tetapi nyaris dekat mulut 'under ground' lintasan kereta.

Lampu lalu lintas di Bandolini untuk penyeberang jalan (Foto. dokpri)
Lampu lalu lintas di Bandolini untuk penyeberang jalan (Foto. dokpri)
Lampu ini akan menyala merah dan berbunyi (sinyal) kalau dipencet oleh pejalan kaki yang hendak menyeberang. Tapi kalau tidak ada yang memencet tombol, warna lampu tetap hijau. Artinya, kendaraan tetap bebas melaju melewati jalanan ini kalau tidak ada permintaan dari pejalan kaki.

Pemasangan lampu ini juga tergolong baru, karena sebelum pandemia tahun lalu, ada seorang penduduk senior yang bermukim di wilayah tersebut menjadi korban. Dimaklumi kalau kendaraan yang datang dari arah bawah terowongan, biasanya melaju dengan kecepatan tinggi. 

Padahal tak jauh dari mulut terowongan, ada bangunan publik (kampus) Brandolini dan area pemukiman. Karena itu, comune (Pemda) menempatkan lampu lalu lintas di lokasi ini khusus untuk pejalan kaki yang ingin menyeberang jalan.

Satu set lampu merah lainnya yang tetap aktif, ada di dekat mulut terowongan bawah tanah di via Gorgazzo. Karena jalanan kecil dengan dua arah, lampu ini berfungsi untuk mengatur kendaraan melewati sepotong jalanan pendek di bawah lintasan kereta secara bergantian. Letak terowongan juga agak berkelok, jadi sulit melihat kendaraan lain dari arah berlawanan.

Pasangan lampu merah ini sudah ada sejak lama dan akan tetap ada karena kehadirannya memang sangat penting demi menghindari kecelakaan antar kendaraan yang bisa berakibat fatal. Karena agak terpisah dari bangunan sekitar, di atas masing-masing tiang lampu, ada panel surya ukuran kecil untuk mengoperasikan lampu. Maka total, hanya ada dua pasang lampu merah di dalam kota Oderzo.

Dari segi ekonomi, pengurangan jumlah lampu lalu lintas di ruas-ruas jalan yang digantikan dengan bundaran, biaya operasional hariannya bisa ditekan. 

Dana untuk membayar listrik marka jalanan ini, bisa dialihkan untuk hal lain seperti 'autovelox' (kamera untuk mengukur kecepatan kendaraan yang lewat), CCTV atau pemeliharaan jalanan. 

Bayangkan dari satu lampu lalu lintas yang menyala non-stop 24 jam sehari sepanjang tahun. Entah berapa titik lampu lalu lintas dalam satu kota, satu wilayah, satu provinsi bahkan satu negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun