Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Sekarang, Nak.. Not Today!! (2)

19 Mei 2021   21:00 Diperbarui: 19 Mei 2021   21:00 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendarat di Malpensa, Italia (Foto dok. Pribadi)

Maka, setelah sebulan BMT (Bone Marrow  Transplantation) gagal, tim dokter melakukan BMT (transplantasi tulang sumsum) kedua dengan dosis kemoterapi yang lebih tinggi dari sebelumnya. Kali ini pakai darah bapaknya dan gagal lagi. Hati Andrej membengkak dan tubuhnya tiba-tiba menjadi kuning. Mulai dari mata, kulit dan semuanya. Bilirubinnya terlalu tinggi hingga fesesnya pun menjadi hijau. *Bilirubin adalah zat yang terbentuk secara normal dari proses penguraian sel darah merah di dalam tubuh. Zat inilah yang memberikan warna kuning pada tinja dan urine.

Dokter Maria akhirnya menyerah sebab sudah tidak tahu tindakan apa lagi yang harus dilakukan kepada Andrej. Sebagai dokter, ia tidak punya jawaban pasti untuk diberikan kepada pasutri Miric. Dan ia juga tidak mau ambil risiko dengan aneka eksperimen yang akan berakibat fatal untuk Andrej. Semua usaha sudah dicoba sesuai prosedur.

Namun penderitaan Andrej belum berakhir sampai di sini. Masih ada drama mengerikan setelah peristiwa BMT kedua. Tanpa pernah diduga sebelumnya, kali ini salah satu kabel kateternya bocor secara tiba-tiba saat menerima obat-obatan. Terpaksa harus segera dioperasi untuk dibuatkan kateter baru. Jadi pagi-pagi Andrej dikasih plasma darah. Jam 10 pagi sudah masuk ruang operasi. Dokternya bilang, paling lama 1 jam.

Satu jam berlalu, tidak ada kabar. Tiga jam berlalu masih belum ada kabar. Kasrina mulai gelisah. Berita yang diterima, Andrej mengalami hematoma (pembengkakan pada kepala).  Dokter menemukan trombus menghambat pembuluh vena di leher Andrej, jadi harus dibuat baru di sebelah kanan. Situasi ini mengharuskan Andrej menginap di ICU.

Hematoma,pembengkakan pada kepala (Foto dok. Pribadi) 
Hematoma,pembengkakan pada kepala (Foto dok. Pribadi) 
Pada saat selesai operasi, Andrej segera sadar dari pengaruh anestesi dan minta dipeluk. Jadi mereka mengizinkan Kasrina menjenguk untuk menenangkan bayinya. Seumur-umur, Kasrina belum pernah membayangkan apalagi melihat pasien yang diikat kedua tangan dan kakinya. Hari itu ia harus hadapi kenyataan melihat bayi mungilnya dalam keadaan terikat. Hatinya sangat miris namun ia mencoba untuk tetap tegar.

Perawat yang mendampingi bilang kalau Andrej banyak bergerak, menarik-narik kabel dan semua selang yang menempel ditubuhnya, jadi mereka harus mengikatnya. Kasrina tak menjawab sepatah kata pun mendengar alasan yang dipaparkan perawat itu. Ia hanya membacakan Al Quran di samping bayinya yang terus menerus menangis sekencang-kencangnya.

EDEMA PARU

Pukul 18 pada hari yang sama, dokter kepala (chief) ICU yang kebetulan jaga saat itu, memanggil Kasrina kembali ke steril blok. Lagi-lagi ada keanehan pada Andrej. Hasil rontgen menunjukkan bahwa cairan obat-obatan yang masuk tidak mengalir ke pembuluh vena, tapi langsung masuk ke paru-paru (alveoli) sehingga salah satu paru-parunya penuh dengan cairan. Jadi harus dilakukan operasi kedua untuk pembuatan kateter baru.

Dokter seperti biasa, menenangkan Kasrina untuk keluar sesaat dari gedung rumah sakit untuk menghirup udara segar. Dalam waktu 30 menit, katanya semua dokter akan datang melakukan tindak operasi kedua. Padahal saat itu semuanya sudah pulang ke rumah.

Kali ini Kasrina memberanikan diri bertanya kemungkinan terburuk seandainya operasi ini gagal. Dokter hanya menjawab, "mati". Satu kata singkat diucap dokter ini dengan intonasi datar sebagai jawaban logis yang umum. Namun saat itu, jawaban sang dokter terkesan kejam bagi telinga Kasrina yang hari-hari mengalami stress tingkat tinggi. Masalah sosiolinguistik antara ibu pasien dan dokter. Siapa berbicara kepada siapa, tentang apa, bagaimana situasinya, dan seterusnya. Dalam hal ini perbedaan latar budaya, profesi, atmosfer dan suasana hati masing-masing.

Maka, setelah operasi kedua, Andrej tidak boleh balik ke steril blok. Dia dirawat 3 hari di ICU. Setelah 3 hari baru bisa balik ke steril blok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun