Mohon tunggu...
Claudia Magany
Claudia Magany Mohon Tunggu... Lainnya - Freelance

Mantan lifter putri pertama Indonesia, merantau di Italia +15 tahun, pengamat yang suka seni dan kreatif!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Belajar dari Italia dalam Mengelola Sampah

28 Maret 2021   07:30 Diperbarui: 28 Maret 2021   11:32 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Untuk menampung tempat sampah warga yang tidak punya lahan di rumah mereka (Dokumentasi pribadi)

Selain tagihan wajib perorangan yang dibayar pada awal dan pertengahan tahun untuk biaya operasional perusahaan, beberapa sumber masukan tambahan lainnya, bisa didapat dari uang sanksi. Jumlahnya lumayan besar untuk kesalahan saat menempatkan sampah. 

Sekitar sepuluh tahun lalu, saya pernah didenda karena ada amplop surat masuk ke dalam bak sampah plastik. Sialnya, ada nama dan alamat di amplop tersebut. Terpaksa harus merogoh 135 Euro untuk membayar kelengahan karena kurang cermat. Dendanya diberi batasan waktu yang jumlahnya bisa membengkak kalau tidak dibayar sesuai data yang ditentukan. 

Untuk urusan denda pun ada tata cara tersendiri yang bikin repot. Dan akhirnya dengan harga tersebut, saya jadi belajar disiplin dan waspada soal membuang sampah di sini. Dengan kata lain, saya belajar dari sampah.

Ragam tempat sampah sesuai fungsi masing-masing (Dokumentasi pribadi)
Ragam tempat sampah sesuai fungsi masing-masing (Dokumentasi pribadi)
Tempat sampah publik atau umum tersedia di beberapa titik. Biasanya berlokasi di tempat keramaian seperti pusat perbelanjaan, terminal dan taman. 

Setiap tempat parkir juga menyediakan tempat sampah. Demikian juga sekitar gerai pengambilan uang tunai, tersedia tempat sampah untuk membuang struk transaksi. Khusus rumah kecil tanpa teras atau garasi, disediakan lokasi untuk menyimpan tempat sampah bersama. 

Maklum, ukuran tempat sampah untuk rumahan termasuk besar, tinggi sekitar 100 cm, lebar minimal 50 cm. Cukup makan tempat di dalam rumah atau pekarangan. Jadi mereka mendapat kunci untuk keluar masuk lokasi ini.

Untuk menampung tempat sampah warga yang tidak punya lahan di rumah mereka (Dokumentasi pribadi)
Untuk menampung tempat sampah warga yang tidak punya lahan di rumah mereka (Dokumentasi pribadi)
Sepanjang jalan untuk pejalan kaki, tersedia tempat-tempat sampah umum di beberapa titik yang berjauhan satu sama lain. Jadi masyarakat terbiasa mengantongi sampah, sebab membuang sembarangan bisa terekam kamera yang dipasang hampir di setiap sudut kota. Karena Oderzo termasuk kota kecil dengan populasi 20.400 orang, maka gerak dan wajah warga sudah dikenal baik oleh kamera-kamera jalanan di kota ini.

Tempat sampah umum, dikontrol dua-tiga kali sehari agar sampah tidak menumpuk. Tempat sampah ini biasanya dilengkapi dengan asbak besi untuk mematikan rokok. 

Maklum, dulu sebelum aturan merokok diperketat, banyak sekali perokok yang membuang puntung dalam keadaan menyala. Akhirnya sering terjadi kebakaran yang disebabkan masalah puntung rokok. 

Selain asbak, tempat sampah publik biasanya juga dilengkapi kantong plastik untuk membuang kotoran hewan (anjing). Atau, kotak yang menyediakan kantong untuk kotoran hewan di beberapa titik wilayah publik. Walau setiap pemilik hewan wajib membawa kantong plastik, dinas kebersihan kota tetap melengkapi sarana ini. 

Tarik, pungut, buang (isi kantong untuk kotoran hewan) (Dokumentasi pribadi)
Tarik, pungut, buang (isi kantong untuk kotoran hewan) (Dokumentasi pribadi)
Mungkin beberapa kota lain masih bisa ditemukan kotoran anjing di sepanjang jalan. Namun Oderzo sudah berusaha menangani masalah ini demi kenyamanan bersama sebagai bentuk layanan dari masyarakat untuk masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun