Keberlanjutan kerjasama tersebut juga dapat dilihat dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) (28/1/2022) antara USAID dengan Vietnam's Ministry of Natural Resources and Environment (MONRE) atau Kementerian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Vietnam. Kolaborasi kedua badan tersebut akan berfokus pada manajemen kualitas air, konservasi dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan, pengelolaan limbah padat dan daur ulang, pengelolaan sampah laut, dan pengurangan emisi untuk mengatasi perubahan iklim.Â
Selain itu, pendanaan dari USAID juga dimaksudkan untuk membantu masyarakat beradaptasi terhadap dampak negatif perubahan iklim yang sedang berlangsung dengan membangun kapasitas adaptif dan mengurangi kerentanan terhadap risiko dan kejadian perubahan iklim, seperti perubahan frekuensi badai hebat, curah hujan, banjir, kekeringan, aliran sungai, cuaca panas dan dingin dan efek terkait pada produksi makanan, pasokan air, hama dan penyakit, serta kesehatan dan kesejahteraan.
Melalui kerjasama tersebut, dapat dilihat bahwa Vietnam cukup memperhatikan masalah krisis iklim yang sedang terjadi di dunia. Vietnam sebagai negara berkembang tentunya masih memerlukan bantuan untuk mengatasi masalah tersebut.Â
Oleh karena itu, menjalin kolaborasi dengan Amerika Serikat menjadi solusi yang inovatif untuk membantu dalam mengatasi masalah perubahan iklim. Transfer teknologi dan bantuan sumber dana dari Amerika Serikat akan berperan penting dalam mengatasi masalah iklim di Vietnam.Â
Kolaborasi tersebut tentunya juga diharapkan akan membawa pada penguatan hubungan bilateral kedua negara. Di sisi lain, peran aktor lokal, sektor swasta, dan masyarakat luas juga berperan penting untuk mengentaskan masalah iklim yang terjadi di Vietnam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H