Mohon tunggu...
Clara Oktavia Pratiwi
Clara Oktavia Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama : Clara Oktavia Pratiwi NIM : 43222010001 Jurusan : S1 Akuntansi Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Seorang Pemimpin atau Leader yang Baik bagi Orang-orang yang Berada di Bawah Pimpinannya

12 Oktober 2023   15:10 Diperbarui: 12 Oktober 2023   15:17 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://meravi.id/pelatihan-kepemimpinan-dan-motivasi-karyawan/

Menjadi seorang leader atau pemimpin adalah sebuah proses yang membutuhkan kemamuan keras, konsistensi, arah, eksperimental, adaptif, dan sanggup menerima konsekuensi dari tanda-tanda perubahan yang mengharuskan kita untuk bertindak melakukan suatu hal untuk menaklukan hal tersebut.

Lalu apa sih yang sebenarnya penting dibutuhkan dari seorang pemimpin atau leader? Menurut pendapat saya, sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin atau leader adalah sebuah mindset. Lalu apa itu pengertian dari mindset? Mindset adalah pola piker dan perasaan. Mindset adalah kumpulan dari belief. Lalu belief itu sendiri terbagi menjadi apa aja sih? Belief itu dibedakan menjadi dua teman-teman, yaitu:

  • Empowering Belief

Belief yang pertama ada empowering belief. Apa itu empowering belief? Empowering belief adalah keyakinan yang harus kita tanamkan pada diri kita sendiri supaya kita bisa semakin termotivasi untuk menjadi sukses dan tetap semangat menaklukan segala hal yang kita inginkan atau impikan. Menjadi seorang pemimpin atau leader harus memiliki empowering belief ini supaya ia yakin kalau ia bisa mencapai apa yang mereka impikan bersama dengan bawahannya. Jadi, harus selalu ditanamkan pada diri seorang pemimpin atau leader bahwa "AKU BISA".

  • Limiting Belief

Lalu belief yang kedua antara lain limiting belief? Apa sih limitif belief itu? Limiting belief ini sangat berbanding terbalik atau lawannya dari empowering belief. Limiting belief ini adalah suatu keyakinan atau kepercayaan yang justru akan menghambat suatu proses kita sehingga kita tidak bisa mencapai segala sesuatu yang kita inginkan dengan maksimal. Jadi, kalau empowering belief ini keyakinan yang harus kita tanamkan supaya bisa mencapai apa yang kita impikan, akan tetapi kalau limiting belief ini justru yang harus kita hindari dalam diri kita atau dalam diri seorang pemimpi atau leader. Karena jika kita selalu menguasai limiting belief ini dalam diri kita atau dalam diri seorang pemimpin atau leader  maka mereka akan selalu memiliki mindset bahwa "AKU GABISA".

Jadi, sudah tampak jelas sekali ya teman-teman bahwa untuk menjadi seorang pemimpin atau leader yang baik, kita harus memiliki empowering belief bukan malah limiting belief yang nantinya akan menghambat proses kita. Dan dapat ditarik kesimpulan juga bahwa mindset adalah sebuah aset kunci seorang pemimpin atau leader yang harus di "manage" atau kita kelola dengan baik jika kita sebagai seorang pemimpi atau leader menginginkan suatu hasil yang eco-friendly.

Teman-teman tau ga sebenarnya apa saja sih yang harus disiapkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader? Nah teman-teman, sebenarnya harus memiliki mindset yang baik, sebenarnya seorang pemimpin atau leader itu sendiri sebenarnya juga harus siap dengan yang dinamakan 3K. Loh loh 3K? Apa itu 3K? Pasti kalian bingung dan bertanya-tanya kan 3K itu apa sih? Kok kayaknya ribet banget yaa buat menjadi seorang pemimpin harus siap juga dengan 3K. Eitsss... tenang teman-teman, 3K ini adalah suatu hal yang simple atau mudah kok untuk kita terapkan supaya bisa mempersiapkan diri menjadi seorang pemimpin atau leader yang baik. Jadi, 3K itu adalah :

  • Kemampuan

Untuk K yang pertama adalah kemampuan. Pasti kalian udah tahu dong apa aja kemampuan yang harus dimiliki untuk menjadi seorang pemimpin atau leader. Sudah pasti kemampuan untuk memimpin orang-orang atau rekan kerja kita. Kemampuan memimpin ini adalah suatu hal mutlak yang harus dimiliki jika kita ingin menjadi seorang pemimpin atau leader. Karena jika kita tidak memiliki kemampuan memimpin tersebut, pasti nantinya anggota atau rekan kerja kita juga akan kebingungan nii sebenarnya mereka harus bertumpu kepada siapa. Lalu selain kemampuan memimpin, seorang pemimpin atau leader juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik pula. Selain itu ada kemampuan problem solving atau memecahkan masalah yang baik. Karena nantinya jika kita dihadapkan oleh suatu permasalahan, seorang pemimpin harus mampu dengan sigap dan fleksibel dalam memecahkan masalah tersebut.

  • Kemauan

Selanjutnya untuk K yang kedua adalah kemauan. Karena percuma dong teman-teman kalau seorang itu mempunyai kemampuan yang sangat baik untuk menjadi seorang pemimpin atau leader seperti yang sudah aku sebutkan dan jelaskan diatas tadi tetapi orang tersebut tidak memiliki kemauan yang kuat untuk menjadi seorang pemimpin atau leader.

  • Kesempatan

Nahh, selanjutnya untuk K yang terakhir adalah kesempatan. Selain kedua K diatas tadi, K yang terakhir ini juga berperan penting dan tidak boleh ditinggalkan untuk kita mempersiapkan diri menjadi seorang pemimpin atau leader loh teman-teman. Karena jika kita sudah memiliki kedua K diatas, yaitu kemampuan dan kemauan, seorang pemimpin atau leader juga harus melihat peluang atau kesempatan diluar sana. Karena percuma jika kita sudah siap ni dengan kemampuan dan kemauan kita tapi tidak memiliki kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader. Nah, kalau kita sudah memiliki kesempatan menjadi seorang pemimpin maka kita harus mencoba kesempatan berharga itu.

Nah gimana nih teman-teman 3K yang udah aku sebut dan jelaskan diatas tadi? Mudah dan simple untuk kita terapkan bukan supaya kita bisa menjadi seorang pemimpin atau leader? Lalu menurut teman-teman bisa ga sih jika kita ingin menjadi seorang pemimpin atau leader akan tetapi kita hanya memiliki salah satu K saja atau tidak memiliki salah satu K diantara 3k tersebut? Hayo hayoo.. gimana? Kira-kira bisa gaa ni teman-teman? Sudah pasti jawabannya tidak bisa ya teman-teman, karena seperti yang sudah aku jelaskan diatas tadi. Jadi, untuk mempersiapkan diri kita menjadi seorang pemimpin atau leader kita harus memiliki ketiga-tiganya aspek tersebut, yaitu kemampuan, kemauan, dan juga kesempatan.

Lalu teman-teman tau ga nii apa saja yang diharapkan oleh suatu organisasi atau institusi dari seorang pemimpin atau leader? Jadi yang diharapkan mereka yaitu seorang pemimpin atau leader yang bertanggung jawab, seorang pemimpin yang mau mengayomi rekan kerjanaya, seorang pemimpin yang mau menerima pendapat atau kritikan dari orang lain, seorang pemimpin yang bisa membawa sebuah organisasi kea rah yang lebih baik, seorang pemimpin yang memberdayakan rekan kerjanya, seorang pemimpin yang fleksibel, seorang pemimpin yang kreatif, seorang pemimpin yang bisa dijadikan sebagai role model oleh bawahannya, selain itu juga seorang pemimpin yang kreatif dan disiplin. Dan sebenarnya masih ada banyak hal lain lagi yang diharapkan dari suatu organisasi atau institusi dari seorang pemimpin atau leader. Tapi teman-teman, sebenarnya semua hal itu bisa kita kemas lohh menjadi satu kalimat saja. Kira-kira teman-teman tau ga nii apa kalimat tersebut?

Nah dari beberapa poin diatas yang udah aku sebutin tadi, kita bisa kemasnya hanya dalam satu kalimat, yaitu "BERGERAK DAN MENGGERAKKAN". Jadi sebenarnya yang diharapkan oleh suatu organisasi atau institusi dari seorang pemimpin atau leadernya adalah bergerak dan menggerakkan. Seorang pemimpin atau leader harus tahu kapan mereka harus bergerak dan kapan mereka harus menggerakkan orang-orang di sekitarnya atau rekan kerjanya. Seorang pemimpin atau leader yang baik itu tidak melulu hanya menggerakan atau memerintah rekan kerjanya saja, tetapi pemimpin yang baik juga harus bisa bergerak bersama-sama dengan rekan kerjanya untuk mencapai tujuan mereka bersama.

Untuk menjadi seorang pemimpin atau leader juga dibutuhkan adanya kualitas diri. Kalo aku tanya apa aja si kualitas yang dibutuhkan, mungkin banyak dari kita yang akan menjawab tanggung jawab, peka, konsisten, percaya diri, integritas, disiplin, adaptif, visioner, komitmen, komunikatif, kontrol emosi, dan juga rendah hati. Akan tetapi, dari banyak kualitas yang udah disebut diatas tadi sebenarnya hanya ada dua kualitas utama yang dibutuhkan oleh seorang pemimpin atau leader, yaitu "EMPATI DAN KEBERANIAN". Dari yang sudah disebut diatas, semuanya itu masuk lohh ke dalam bagian dua kualitas utama itu. Jadi untuk menjawab tanggung jawab, peka, konsisten, percaya diri, integritas, disiplin, adaptif, visioner, komitmen masuk ke dalam kualitas keberanian. Sedangkan komunikatif, kontrol emosi, dan juga rendah hati masuk ke dalam kualitas empati.

Gimana caranya supaya kedua kualitas utama itu (empati dan kebebasan) bisa balance atau seimbang? Caranya adalah dengan sadar akan "Do(s)" yang harus kita lakukan jika kita ingin menjadi seorang pemimpin atau leader yang baik. "Do(s)".. Waduu apa lagi ituu?? Sekarang aku akan menjelaskan "Do(s)" and "Don't(s)" yang harus diperhatikan supaya kita bisa menjadi seorang pemimpin atau leader yang baik.

Kita mulai dari yang "Don't(s)" terlebih dahulu yaa.. Jadi apa sih "Don't(s)" itu? "Don't(s)" adalah sesuatu yang harus kita hindari saat menjadi seorang pemimpin atau leader. Lalu apa saja "Don't(s)"nyaa?

  • Menghakimi

Don't(s) yang pertama adalah menghakimi. Saat menjadi seorang pemimpin atau leader kita harus menghindari hal ini. Kita tidak boleh menghakimi rekan kerja kita, jadi alangkah baiknya jika terjadi sesuatu kita tanyakan langsung kepada orang tersebut. Dengan begitu nantinya kita juga bisa mendapatan kejelasan dari orang tersebut dibandingkan kita hanya menghakimi saja.

  • Menyangkal

Don't(s) yang kedua adalah menyangkal. Saat menjadi seorang pemimpin atau leader kita tidak boleh menyangkal pendapat atau kritikan atau masukan rekan kerja kita. Selagi itu adalah hal yang positif alangkah baiknya kita dengarkan dan terima segala masukan atau kritikan dari rekan kerja kita. Karena sesuai dengan apa yang sudah dibahas diatas, bahwa suatu organisasi atau institusi sangat mengharapakan pemimpin yang mau mengayomi rekan kerjanya dan mau menerima pendapat atau kritikan dari orang lain.

  • Overthink

Don't(s) yang ketiga adalah overthink. Menjadi seorang pemimpin atau leader diharapkan untuk tidak overthink atau memikirkan segala sesuatu yang sebenarnya belum tentu akan terjadi. Pikiran-pikiran tersebut yang akan menghambat seorang pemimpin atau leader untuk bisa terus berproses. Dan pastinya sesuatu yang ingin kita raih juga tidak akan menjadi maksimal.

  • Tergesa

Don't(s) yang terakhir adalah tergesa. Ketika dihadapi oleh suatu masalah, hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin atau leader adalah mencari solusi supaya masalah tersebut bisa selesai. Akan tetapi, janganlah tergesa-gesa dalam mencari solusi tersebut hanya seorang diri saja, karena alangkah baiknya segala sesuatunya juga dibicarakan dengan baik oleh rekan kerja. Diskusi bersama bagaimana caranya supaya masalah tersebut bisa segera selesai. Jadi, dengan berdiskusi bersama dan tidak tegesa-gesa dalam mengambil langkah pasti solusi yang didapat juga lebih baik.

Itu dia keempat "Don't(s)" yang harus diperhatikan oleh seorang pemimpin atau leader, lalu apa aja sih "Do(s)" yang harus diperhatikan juga. Nah, kalo tadi aku sudah menjelaskan tentang "Don't(s)", sekarang aku akan menjelaskan tentang "Do(s)" nya. Jadi, "Do(s)" yang perlu diperhatikan antara lain :

  • Sadar

Untuk Do(s) yang pertama adalah sadar. Sadar yang dimaksud disini tu seperti apa sih? Jadi, sadar yang dimaksud adalah sadar akan potensi diri sendiri, sadar akan kelebihan dan kekurangan diri. Seorang pemimpin atau leader diharapkan bisa sadar dan memahami akan kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.

  • Peka

Do(s) yang kedua adalah peka. Sebagai seorang pemimpin diharapkan bisa peka akan lingkungan sekitarnya. Bisa memahami apa saja yang sebenarnya dibutuhkan oleh rekan-rekan kerjanya, tidak hanya memikirkan dirinya sendiri saja. Karena dengan memperhatikan ini, rekan kerja atau bawahan kita pasti akan merasa bahwa pemimpinnya atau leadernya telah mengayomi rekan-rekan kerjanya dengan baik.

  • Komitmen

Selanjutnya Do(s) yang ketiga adalah komitmen. Sebagai seorang pemimpin atau leader harus memiliki komitmen kepada bawahan atau rekan kerjanya. Karena jika pemimpinnya itu sendiri tidak memiliki komitmen, maka suatu organisasi atau institusi yang berada dibawah naungannya pasti akan selalu tertinggal dengan yang lain dan tidak akan memiliki jiwa yang kompetitif pula. Jadi diharapkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader juga harus memiliki komitmen untuk terus mengarahkan rekan kerjanya agar tercapainya tujuan bersama.

  • Lakukan

Dan Do(s) yang terakhir adalah lakukan. Lakukan yang dimaksud disini adalah jika ada suatu peluang yang sekiranya bisa membawa suatu organisasi atau institusi yang dibawah naungannya ke arah yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun