Mohon tunggu...
Clara Clarissa
Clara Clarissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - An Undergraduate public health student at Universitas Indonesia

Focused on analyzing health policies and governance to enhance healthcare systems, advance public health initiatives, and promote community well-being.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tabu vs Regulasi : Mewujudkan Edukasi Kesehatan Reproduksi Melalui UU Nomor 17 Tahun 2023

31 Desember 2024   01:10 Diperbarui: 31 Desember 2024   01:11 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Radio Republik Indonesia

Pendanaan yang Terbatas : Ketergantungan pada dana donor membuat program ini menghadapi risiko keberlanjutan jika pendanaan berkurang.

  • Kurangnya Tenaga Kesehatan : Meski sudah banyak tenaga kesehatan yang dilatih, distribusinya belum merata di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah terpencil.

  • Solusi yang Bisa Dilakukan

    Untuk memastikan keberhasilan program-program ini, beberapa langkah strategis dapat diambil:

    1. Memasukkan Kesehatan Reproduksi ke Kurikulum Sekolah
      Kalau topik ini dijadikan bagian dari pelajaran, siswa bisa belajar dari sumber yang valid. Sebagai contoh, negara-negara seperti Belanda telah berhasil menurunkan angka kehamilan remaja lewat program pendidikan ini. Studi dari UNESCO juga menunjukkan bahwa Comprehensive Sexuality Education (CSE) secara signifikan meningkatkan pengetahuan dan perilaku sehat remaja terkait kesehatan reproduksi.

    2. Menggunakan Media Sosial untuk Edukasi
      Edukasi kesehatan reproduksi lewat media sosial bisa sangat efektif, terutama untuk generasi muda. Konten yang kreatif dan relevan bisa menarik perhatian mereka lebih baik daripada seminar formal. Misalnya, kolaborasi dengan influencer kesehatan dapat meningkatkan jangkauan informasi.

    3. Melatih Tenaga Kesehatan dan Guru
      Pelatihan khusus diperlukan agar guru dan tenaga kesehatan mampu menyampaikan informasi ini dengan baik, tanpa terjebak dalam bias atau rasa canggung. Program BERANI telah menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan keterampilan tenaga kesehatan lokal melalui pelatihan berbasis gender dan kesehatan reproduksi.

    4. Melibatkan Tokoh Masyarakat dan Agama
      Kalau tokoh masyarakat atau pemuka agama ikut mendukung edukasi ini, penerimaan masyarakat akan jauh lebih baik. Mereka bisa menjadi jembatan untuk menghapus stigma yang ada. Pendekatan berbasis komunitas yang melibatkan tokoh lokal telah terbukti sukses di beberapa wilayah Asia Selatan.

    5. Penguatan Kebijakan dan Pendanaan
      Pemerintah perlu memastikan alokasi anggaran yang memadai untuk program-program ini. Selain itu, kebijakan yang lebih tegas diperlukan untuk memastikan keterlibatan semua pihak, termasuk sektor swasta, dalam mendukung layanan kesehatan reproduksi.

    Edukasi Kesehatan Reproduksi Itu Penting, Kok!

    Sebagai penutup, mari kita ubah cara pandang terhadap kesehatan reproduksi. Ini bukan soal "hal yang tabu" lagi, tapi soal hak dasar untuk hidup sehat dan sejahtera. Dengan UU No. 17 Tahun 2023 sebagai landasan, kita punya peluang besar untuk menciptakan masyarakat yang lebih sadar dan peduli. Program seperti BERANI menunjukkan bahwa perubahan nyata itu mungkin, tetapi kerja sama lintas sektor dan penguatan kebijakan tetap diperlukan. Ayo mulai dari diri sendiri: baca, pelajari, dan jangan ragu berbagi informasi yang benar.

    Referensi

    Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Healthy Selengkapnya
    Lihat Healthy Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun