Mohon tunggu...
Clara Berkelana
Clara Berkelana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

visit my blog: http://claraberkelana.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

7 Tips Merayakan Malam Natal di Vatican

29 April 2013   07:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:26 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SONY DSC
SONY DSC

Berfoto di depan pagar yang belum dibuka

Awalnya saya tidak tau bahwa area duduk tersebut untuk para pengunjung.  Dipikir untuk para tamu khusus  ataupun mereka yang mempunyai tiket. Untungnya saya berada di dekat situ ketika pagar  dibuka dan kaget melihat orang berebutan masuk.

Sayapun ikut berdesakan dan berlari mencari tempat duduk  terbaik di depan monitor. Sudah tidak tau lagi keluarga ada dimana. Yang ada di kepala hanya mencari empat tempat duduk paling depan!  Suasana saat itu riuh sekali. Seperti rebutan sembako. Pengunjung berteriak dalam berbagai bahasa. Bahkan ada seorang ibu yang terjatuh karena terdorong. Akhirnya saya menemukan empat tempat duduk tepat di depan monitor.  Jika anda setengah jam terlambat, bisa-bisa harus berdiri dibelakang pagar.

Buku misa juga diberikan secara gratis oleh panitia sekitar 30 menit sebelum misa dimulai. Anda harus antre untuk mendapatkan.

SONY DSC
SONY DSC

Setelah berdesakan dengan para pengunjung, akhirnya berhasil mendapat tempat duduk

OLYMPUS DIGITAL CAMERA
OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Buku Misa

3.  Kalau sempat belajar Bahasa Itali untuk mengerti Homili

Suasana malam natal di Vatican luar biasa. Pada jam 10 malam tepat, lonceng gereja berbunyi menandakan mulainya misa kudus. Para umat berdiri menyanyikan lagu pembuka. Tidak lama kemudian Paus Benediktus terlihat masuk dalam gereja diiringi para kardinal. Umatpun bertepuk tangan meriah. Sayang sekali saya hanya bisa menyaksikanya melalui layar monitor.

Misa dilakukan dalam bahasa Latin. Homili dalam bahasa Itali. Saya tidak mengerti dua-duanya. Para pengunjung disekitar saya pun banyak yang tidak mengerti. Tapi Misa Ekaristi sama seluruh dunia, jadi paling tidak tau susunannya. Kalau Paus mengucapkan Doa Bapa Kami dalam Bahasa Latin, saya menggunakan Bahasa Indonesia.

Malam itu warga Katolik dari seluruh dunia berkumpul dan merayakan malam natal bersama. Sudah seperti keluarga. Apalagi disaat salam damai, para umat dari berbagai negara yang berbeda saling mengucapkan “Peace be with you” dalam bahasa yang berbeda. Sangat mengharukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun